Terancam Punah, Ternyata Owa Jawa Primata yang Paling Setia
Owa Jawa (Hylobates moloch) adalah sejenis kera atau primata anggota suku Hylobatidae dengan jumlah populasi antara 1.000 hingga 2.000 ekor saja. Owa Jawa yang tersebar terbatas hanya di Jawa bagian barat, berasal dari spesies Owa yang paling langka di dunia.
Habitat asli Owa Jawa terbesar berada di Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, serta daerah Gunung Halimun, dan Gunung Salak. Sangat disayangkan, satwa asli dari Pulau Jawa ini kini masuk ke dalam daftar merah IUCN dengan status vulnerable atau terancam punah.
Punya ciri khusus
Salah satu ciri Owa Jawa adalah enggak berekor. Ciri lainnya adalah lengannya lebih panjang dibandingkan dengan panjang tubuhnya sendiri. Tangan yang panjang dan berotot kuat itu digunakannya sebagai tumpuan untuk mengayun dan berpindah dari dahan pohon yang satu ke pohon yang lain.
Ciri lain yang cukup mudah dikenali adalah bulu di tubuh Owa Jawa berwarna keabu-abuan dengan sisi atas kepala lebih gelap, dan wajahnya berwarna kehitaman. Itulah beberapa ciri-ciri dari Owa Jawa yang bisa diketahui, karena enggak semua orang pernah melihat primata tersebut.
Suka hidup berkelompok
Owa Jawa suka hidup berkelompok dalam jumlah kecil, seperti keluarga inti yang terdiri dari pasangan jantan dan betina serta satu atau dua anak yang masih kecil. Anak Owa Jawa tinggal dalam keluarganya cuma sampai umur 8 tahun, setelah itu akan memisahkan diri untuk mencari pasangannya sendiri.
Primata ini termasuk satwa diurnal dan arboreal. Artinya, hidup di atas dahan-dahan yang tinggi dan memakan buah-buahan, daun, dan bunga-bungaan di sekitarnya. Kelompok Owa Jawa bergerak menyusuri hutan dengan berayun dan memanjat dari satu pohon ke pohon yang lain.
Setia pada pasangannya
Salah satu keunikan dari primata endemik asal Indonesia ini adalah kesetiaannya pada pasangan hidup. Owa Jawa dewasa merupakan satwa yang sangat selektif dalam memilih pasangan hidup. Karena termasuk satwa monogami, Owa Jawa akan memilih satu pasangan untuk dimiliki seumur hidupnya.
Begitu setianya, apabila pasangannya mati, maka Owa Jawa yang ditinggal mati tidak akan mencari pasangan lain dan akan tetap hidup menyendiri sampai akhir hayatnya. Karena sifat setianya itu, kehidupan keluarga pasangan Owa Jawa memiliki satu ikatan keluarga yang sangat erat.
Terancam punah
Induk Owa Jawa seringkali dibunuh untuk diambil bayinya. Padahal tanpa keberadaan induknya, bayi Owa Jawa tidak akan hidup lama karena akan sangat stres dan akhirnya mati. Sementara keluarga yang ditinggalkan karena salah satunya terbunuh, juga akan menjadi stres, sakit-sakitan, dan akan mati juga.
Jarak waktu kelahiran yang cukup lama, sifat monogami dan sifat teritorial dari kelompok Owa Jawa, menjadikan upaya konservasi primata ini sangat sulit dilakukan. Karena itu dengan masih adanya perburuan liar, satwa ini diberi label sangat dilindungi sebab jumlahnya kini semakin sedikit.
Mencicip Lezatnya Sate Lilit Ikan Marlin Warung Ari, Kuliner Murah Denpasar Sejak 1994
\'Golden Emerald\' Melon Paling Enak di Dunia Tumbuh Subur di Blora, Gimana Rasanya?
Resep Mie Ayam Jamur Hotplate Singapura, Mudah Dibuat Rasanya Seenak di Restoran
Naik Cable Car dengan Jalur Terpanjang di Dunia, dari Laut ke Puncak Gunung Cuma 10 Menit
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .