Sejarah Masjid Kubah Emas di Depok, Sosok Pendiri, Arsitektur dan Filosofinya

Sejarah Masjid Kubah Emas di Depok, Sosok Pendiri, Arsitektur dan Filosofinya

Berita Utama | BuddyKu | Selasa, 2 Agustus 2022 - 20:31
share

JAKARTA, iNews.id - Sejarah Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat mungkin belum banyak yang mengetahuinya. Masjid Kubah Emas Depok memiliki banyak sebutan atau nama di antaranya Masjid Agung Limo atau Masjid Dian Al-Mahri.

Masjid Kubah Emas menjadi tempat wisata religi bagi umat muslim. Masjid ini berlokasi di Jalan Raya Meruyung, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat.

Masjid Kubah Emas di Depok, Jawa Barat ini disebut-sebut sebagai masjid termegah se-Asia Tenggara. Sejarah pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 2001. Pendiri Masjid Kubah Emas adalah pasangan suami-istri yakni Maimun Al Rasyid dan Dian Al Mahri.

Masjid ini merupakan salah satu dari tujuh masjid di dunia yang memiliki kubah berlapiskan emas. Enam masjid lainnya adalah Masjid Qubbah As-Sakhrah di Palestina, Masjid Al Askari di Irak, Masjid Suneri di Lahore, Masjid Sultan Singapura di Singapura, Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Brunei Darussalam, dan Masjid Jami Bandar Sri Begawan di Brunei Darussalam.

Sejarah Pembangunan Masjid Kubah Emas

Sejarah pembangunan Masjid Kubah Emas sebenarnya bermula pada tahun 1996. Saat itu, Maimun Al Rasyid dan Dian Al Mahri membeli lahan di Kecamatan Limo, Depok, yang nantinya menjadi tempat dibangunnya Masjid Kubah Emas.

Proses pembangunan Masjid Kubah Emas memerlukan waktu sekitar 7 tahun. Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 2001 dan diresmikan tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Penggunaan pertama Masjid Kubah Emas yaitu untuk melaksanakan Salat Ied tahun 1427 Hijriah.

Warga
Warga mengunjungi Masjid Kubah Emas di Depok, Jabar. (Foto: Dok.iNews.id)

Di atas tanah berukuran 8.000 meter persegi dengan luas total lahan 70 hektar, masjid ini didirikan. Daya tampungnya mencapai 20.000 orang. Halaman depannya, yang berukuran 45 x 57 meter, dapat memuat 8.000 orang. Hingga kini, kompleks Masjid Kubah Emas juga telah menjadi salah satu destinasi wisata religi di Depok, selain itu tentu saja sebagai tempat ibadah serta untuk melaksanakan berbagai aktivitas keagamaan sebagaimana fungsinya.

Sosok Pendiri Masjid Kubah Emas

Masjid ini dibangun oleh pengusaha asal Banten bernama Dian Djuriah Maimun al-Rasyid. Nama Mahri yang disematkan pada nama masjid ini diambil dari nama salah satu anak Dian.

Dian merupakan seorang pengusaha asal Banten kelahiran tahun 1953. Beliau dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Usaha yang dimiliki Dian dapat dikatakan cukup banyak, salah satunya usaha di bidang properti yang dirintisnya dari tahun 1980. Namun, Dian lebih banyak menghabiskan fokus usahanya di negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.

Pendiri
Pendiri Masjid Kubah Emas Depok. (Foto: dok.iNews.id)

Banyak orang mengenal Dian sebagai sosok pengusaha yang sukses. Tetapi dengan kesuksesannya itu, Dian tetap menjadi seorang yang dermawan dan gemar menolong anak yatim piatu serta membangun masjid. Total masjid yang dibangun Dian sekitar 1000 masjid dan tersebar di seluruh Indonesia termasuk Masjid Kubah Emas.

Masjid Kubah Emas merupakan salah satu masjid termegah yang pernah ia bangun. Masjid ini mulai didirikan pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Masjid ini memiliki luas sekitar 8000 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 70 hektar. Sehingga membuatnya menjadi masjid terluas di Jabodetabek.

Pada awalnya Dian membangun masjid-masjid karena dilatarbelakangi oleh spontanitas terhadap keadaan sosial yang ada masyarakat. Saat ketika ia sedang berjalan-jalan ke suatu daerah, lalu melihat daerah tersebut masih jarang terdapat masjid, maka muncul niat Dian untuk segera membantu membangun masjid di daerah tersebut. Maka tak heran jika ia dikenal sebagai orang yang dermawan dan suka menolong.

Menurut dia, masjid merupakan representasi dari rumah Tuhan, sehingga membangun masjid merupakan suatu bentuk ibadah. Dian membangun masjid yang megah dan mewah juga bertujuan supaya masjid yang ia bangun dapat membuat jamaah di masjid tersebut menjadi lebih khusyuk dalam beribadah serta memberikan kesadaran akan kebesaran Tuhan.

Arsitektur Masjid Kubah Emas

Masjid Kubah Emas memiliki arsitektur bangunan yang mirip seperti masjid-masjid yang ada di Timur Tengah sebagai daerah kelahiran Islam, yakni dengan menara dan kubah yang bersisian, halaman depan yang luas, dan diperindah dengan detail serta hiasan elemen-elemen segi delapan.

Ciri khas dari Masjid Kubah Emas terdapat pada bagian kubah yang dilapisi emas. Masjid ini memiliki 5 kubah yang mempunyai diameter yang berbeda-beda. Kubah utama berdiameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter dan memiliki tinggi 25 meter. Sedangkan 4 kubah kecil berdiameter bawah 6 meter, diameter tengah 7 meter, dan memiliki tinggi 8 meter.

Kubah-kubah tersebut dilapisi dengan emas 24 karat setebal 2 hingga 3 milimeter. Bukan hanya bagian kubah saja yang dilapisi emas, bagian relief di atas tempat podium imam, dekorasi kaligrafi langit-langit masjid dan pagar di lantai dua juga dilapisi emas yang berbeda-beda karatnya. Sisa-sisa emas juga digunakan untuk membalut mahkota pilar masjid yang berdiri kokoh berjumlah 168 pilar.

Enam menara di masjid ini yang terdapat di luar bangunan masjid dibalut dengan batu granit dari Italia dengan ornamen melingkar. Di puncak keenam menara itu diletakkan kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sebagian besar bahan untuk membangun masjid ini diimpor dari Italia dan Turki.

Terdapat tiga teknik pemasangan emas yang dilakukan di masjid ini. Pertama, pemasangan dengan serbuk emas untuk bagian mahkota pilar. Kedua, teknik gold platting untuk bagian lampu gantung, ornamen kaligrafi, pagar mezanin dan ujung langit-langit kubah. Dan yang ketiga, dengan teknik gold mozaik solid untuk pemasangan kubah utama dan kubah menara.

Filosofi pada Bangunan Masjid Kubah Emas

Arsitektur dari Masjid Kubah Emas Depok dirancang dengan merepresentasikan beberapa filosofi agama Islam.

Filosofi tersebut dapat terlihat pada kubah yang berjumlah 5 melambangkan rukun Islam, sedangkan 6 menara merupakan simbol rukun iman. Di pintu masuk masjid, termasuk pintu menara berjumlah 17 yang selaras dengan jumlah rakaat pada shalat fardhu umat Islam.

Di kaki kubah utama ada 33 jendela yang menggunakan kaca patri. Setiap jendela ada 3 nama Tuhan dalam agama Islam, yang kalau dikalikan 33 menjadi 99 yang sama dengan asmaul husna atau nama-nama Tuhan dalam Islam.

Itu dia penjelasan mengenai sejarah Masjid Kubah Emas di Depok. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan.

Topik Menarik