10 Kriteria Cantik di Era Jawa Kuno, Anda Termasuk?
JAKARTA, NETRALNEWS.COM Apakah Anda termasuk perempuan cantik pujaan pria di era Jawa (Indonesia) Kuno? Untuk menjawabnya, maka kita perlu tahu apa itu kriteria cantik di masa itu.
Salah satu sumber utama untuk mengidentifikasi kecentikan perempuan tempo dulu adalah berdasar Serat Centhini. Serat Centhini mulanya ditulis dalam aksara Jawa (), atau biasa juga digolongkan sebagai Suluk Tambanglaras atau Suluk Tambangraras-Amongraga.
Sebenarnya, Serat Centhini tergolong sebagai karya kesusastraan Jawa Baru. Namun, keunikannya, Serat Centhini dihimpun dari berbagai ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa sejak era kuno dalam rangka mencegah kepunahan. Maka, dapat disimpulkan, isinya berlaku pula di abad-abad sebelumnya.
Serat Centhini sendiri dibuat pada 1742 (Sengkala: paksa suci sabda ji) tahun Jawa atau tahun 1814 Masehi, tepatnya di era pemerintahan Sunan Pakubuwana IV.
Menurut catatan R.M.A. Sumahatmaka, Surat Centhini digubh oleh juru tulis resmi Istana Mangkunegaran atas prakarsa Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Surakarta, atau putra Sunan Pakubuwana IV, yang di kemudian hari bertakhta sebagai Sunan Pakubuwana V (1820 Masehi).
Salah satu ini dari Surat Centhini adalah mengungkap tentang kriteria perempuan cantik yang menjadi idola dan dicari oleh para pangeran atau anak raja. Adapun kriteriannya antara lain:
Pertama, sama, yaitu memiliki watak welas asih kepada sesama makhluk hidup.
Kedua, beda, yaitu mampu memilah-milah (membedakan, mempertimbangkan, atau memilih yang lebih penting dan lebih baik) tentang apa yang hendak dilakukan.
Ketiga, dana, yaitu suka memberikan kesenangan kepada sesama atau suka memberi.
Keempat, dhendha, yaitu bertindak dan taat hukum atau aturan dalam melihat dan menentukan mana yang baik dan yang buruk berdasar empan-papan (mempertimbangkan tempat, keadaan, situasi, dan kondisi).
Kelima, guna, yaitu pandai mengetahui dan mengerti wewenang dan kewajiban terhadap seluruh kegiatan yang berhubungan dengan perempuan.
Keenam, busana (pakaian), yaitu dapat mengetahui dan menerapkan semua apa yang dimiliki sesuai dengan maksud tujuan serta situasi dan kondisinya.
Dan ketujuh, asana (tempat), yaitu dapat mengerti, membangun, menata dan memelihara agar rumah tampak baik dan menyenangkan hati.
Selain ketujuh kriteria di atas, seorang laki-laki sebaiknya memilih perempuan yang memiliki tiga watak yang berhubungan dengan laki-laki yakni sebagai berikut:
Pertama, sawanda (serupa atau sewarna), yaitu mampu menyelaraskan antara keinginan lahir dan keinginan batin. Dalam meladeni dan melayani suami laksana memperlakukan diri sendiri.
Kedua, saekapraya, yaitu mampu menyelaraskan keinginan diri dengan keinginan lelaki yang menjadi suaminya.
Dan ketiga, sajiwa (satu jiwa), yaitu memiliki kesetiaan kepada lelakinya, seperti kesetiaannya kepada dirinya sendiri.
Begitulah Serat Centhini memberi kriteria seorang wanita cantik yang layak menjadi istri seorang pangeran.