Presiden Rusia Vladimir Putin: Jika Trump Menang Pilpres AS 2020, Perang Ukraina Mungkin Tak Terjadi

Presiden Rusia Vladimir Putin: Jika Trump Menang Pilpres AS 2020, Perang Ukraina Mungkin Tak Terjadi

Nasional | belu.inews.id | Minggu, 26 Januari 2025 - 13:37
share

MOSKOW, iNewsBelu.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden dalam Pilpres AS 2020 perang Ukraina pada 2022 mungkin tak akan terjadi.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Rossiya 1, Putin mengatakan Rusia tetap terbuka untuk perundingan damai mengenai perang Ukraina. Pemerintahannya tidak pernah menghindari kontak dengan AS. Namun pemerintahan AS sebelumnya di bawah Presiden Joe Biden justru menutup diri.

Putin juga mengungkapkan bagaimana hubungannya dengan Trump, yakni seperti melakukan bisnis, namun pragmatis dan berdasarkan rasa saling percaya.

"Saya tidak mungkin tidak setuju dengannya bahwa jika dia menjadi presiden, jika kemenangannya tidak dicurangi pada 2020, mungkin tidak akan ada krisis Ukraina yang meletus pada 2022," ujarnya, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Sabtu (25/1/2025).

Putin tak memungkiri, selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden AS, Trump memberlakukan sanksi dalam jumlah besar terhadap Rusia. Namun Biden menjatuhkan lebih banyak sanksi lagi kepada Rusia.

"Saya tidak berpikir keputusan itu menguntungkan Rusia atau AS. Omong-omong, Biden mengambil alih tongkat estafet dan memberlakukan lebih banyak pembatasan (sanksi) terhadap kami. Kita semua menyadari hasilnya, banyak dari keputusan itu yang justru merugikan ekonomi AS sendiri," kata Putin.

Posisi dolar sebagai mata uang global, lanjut dia, melemah menyusul keputusan AS untuk mencegah Rusia menggunakannya sebagai alat pembayaran.

"Kami tidak menolak menggunakan dolar AS. Pemerintah sebelumnya melarang kami menggunakannya sebagai alat pembayaran. Namun, saya tidak akan membahasnya sekarang. Yang bisa saya sampaikan adalah, kami mendengar presiden saat ini mengatakan bahwa siap bekerja sama. Kami tetap terbuka untuk itu," tuturnya.

 

Putin juga menegaskan kembali, Rusia secara konsisten siap untuk berdialog untuk mengakhiri perang, namun menyadari masih ada kendala. Salah satu kendalanya adalah keputusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengeluarkan instruksi presiden yang melarang perundingan dengan Rusia.

"Misalnya, sudah diketahui publik bahwa ketika dia masih menjadi kepala negara yang sah, pemimpin rezim Kiev saat ini mengeluarkan instruksi presiden yang melarang perundingan. Bagaimana perundingan dapat dilanjutkan setelah dilarang?" ujarnya

Dia lalu mendesak para pejabat keuangan Ukraina memaksa Zelensky agar mengubah sikapnya.

"Saya yakin dia tidak punya pilihan selain mematuhinya," tuturnya.

Sampai instruksi presiden itu dicabut, lanjut Putin, sulit untuk melakukan pembicaraan damai. 

Topik Menarik