Diguyur Hujan, Warga Kota Kediri Tetap Antusias Saksikan Ogoh-Ogoh! Ini Kata Mbak Wali

Diguyur Hujan, Warga Kota Kediri Tetap Antusias Saksikan Ogoh-Ogoh! Ini Kata Mbak Wali

Terkini | batu.inews.id | Sabtu, 29 Maret 2025 - 02:44
share

KEDIRI, Batu.iNews.id-Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. 

Hal itu disampaikan langsung Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dalam Upacara Tawur Agung Kesanga yang digelar di Monumen Kediri Syu, Jumat (28/3)2025), sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.

Wali kota muda kelahiran 12 Juni 1998 ini menyampaikan, kerukunan dan toleransi bukan hanya sekadar label, melainkan nilai penting yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tanpa nilai-nilai ini, kita bisa kehilangan arah dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, Mbak Wali terus menumbuhkan rasa saling menghargai, menghormati, dan bekerja sama dalam membangun Kota Kediri yang lebih agamis, sejahtera, dan damai,” tegas Vinanda.

Dalam kesempatan tersebut, Vinanda menyatakan Hari Raya Nyepi bukan sekadar hari libur, tetapi momen penting bagi umat Hindu untuk melakukan introspeksi diri, pembersihan spiritual, serta perenungan atas makna kehidupan.

“Besok umat Hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian, kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjalin hubungan lebih harmonis dengan Tuhan, sesama, dan alam semesta,” tambahnya.

Upacara Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh yang digelar sehari sebelum Nyepi pun menjadi magnet perhatian warga. Meski diguyur hujan, antusiasme masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan budaya terlihat tinggi.

“Ini membuktikan kuatnya semangat toleransi dan kerukunan di tengah keberagaman yang dimiliki Kota Kediri,” ujar Vinanda dengan bangga.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur, I Gusti Putu Raka Arthama, menjelaskan perayaan Nyepi adalah bentuk pergantian tahun dalam tradisi Hindu, yang dirayakan dengan keheningan, bukan pesta dan keramaian.


Pasai Ogoh-ogoh umat Hindu Kota Kediri. (Foto: iNews Batu/Abdul Qodir Al Jailani)

Ia juga menyebut, Mecaru atau upacara penyucian alam yang dilakukan di Kediri kali ini berlevel Provinsi Jawa Timur, dan baru pertama kali dilaksanakan kembali sejak 2015.

“Kami tidak hanya mendoakan umat Hindu, tetapi seluruh alam dan isinya di Jawa Timur. Sebanyak 38 kota dan kabupaten juga mengadakan upacara serupa di wilayah masing-masing,” jelasnya.

Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pawai obor dan ogoh-ogoh yang dimulai dari Bundaran Sekartaji menuju Pura Penataran Agung Kilisuci, dan dilepas langsung Wali Kota Vinanda.

Sejumlah tokoh dan pejabat turut hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danbrigif Mekanis 16 Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, serta para tokoh agama dan masyarakat Kota Kediri.

Topik Menarik