KPU Jabar Gelar Sosialisasi Pemilih untuk Mahasiswa UIN Bandung Jelang Pilkada 2024
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Dalam upaya meningkatkan partisipasi generasi muda pada Pilkada 2024, KPU Jawa Barat bekerja sama dengan DEMA UIN Bandung mengadakan acara sosialisasi pendidikan pemilih.
Acara yang diselenggarakan di Gedung Perpustakaan Rachmat Djatnika ini dihadiri oleh sekitar 50 mahasiswa UIN Bandung yang antusias mengikuti setiap sesi.
Presiden DEMA UIN Bandung, Hamidudin Nasir, mengapresiasi KPU Jabar atas kepeduliannya dalam melibatkan kaum muda.
“Dengan sosialisasi ini, mahasiswa diharapkan semakin sadar akan perannya dalam menentukan masa depan bangsa. Mahasiswa harus bangkit dan berperan aktif dalam pemilu untuk mengawal masa depan Indonesia,” ujar Hamidudin dalam sambutannya.
Kadiv SDM dan Litbang KPU Jabar, Abdulah Sapi'i, menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pemilu.
“Kita harus memastikan bahwa pemilu melibatkan kaum muda sebagai subjek aktif, bukan sekadar objek. Kebijakan kami di KPU telah mendorong generasi muda, termasuk mahasiswa dan lulusan baru, untuk terlibat sebagai penyelenggara pemilu. Ini terbukti berhasil dengan keterlibatan 70 generasi muda dalam struktur penyelenggaraan pemilu di 2019 dan seterusnya,” jelas Abdulah.
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Bandung, Fauzan Ali Rasyid mengatakan, partisipasi politik adalah wujud pengambilan kebijakan yang menyentuh semua aspek kehidupan kita.
“Sayangnya, banyak generasi Z yang apatis terhadap politik, padahal kebijakan yang mengatur hidup kita berasal dari keputusan politik. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk menyadari peran penting mereka dalam proses demokrasi,” ujar Prof. Fauzan.
Asep Sahid Gatara, pemerhati pemilu, menambahkan penjelasan tentang struktur penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
“Ada tiga lembaga utama yang berperan dalam pemilu: KPU yang bertanggung jawab atas aspek teknis, Bawaslu yang mengawasi jalannya pemilu, dan DKPP yang menjaga integritas kode etik penyelenggara. Semua lembaga ini bekerja secara hierarki dari tingkat nasional hingga tingkat TPS,” jelas Dr. Asep.
Ia juga menyoroti pentingnya mahasiswa memahami peran KPU, Bawaslu, dan DKPP agar dapat lebih kritis dan berperan aktif dalam proses pemilu.
“Penyelenggaraan pemilu yang baik membutuhkan pengawasan dan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk generasi muda,” tambahnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa mengajukan berbagai pertanyaan terkait peran mereka dalam mendukung pemilu yang jujur dan adil. Diskusi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran politik dan mendorong mahasiswa UIN Bandung untuk menggunakan hak pilih mereka secara bijak pada Pilkada 2024.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa UIN Bandung dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam proses demokrasi, membantu memastikan pemilu berjalan dengan lancar dan kondusif.