Presiden Joko Widodo Diminta Tuntaskan Pelanggaran HAM di Aceh ,Seret Pelaku .

Presiden Joko Widodo Diminta Tuntaskan Pelanggaran HAM di Aceh ,Seret Pelaku .

Terkini | acehutara.inews.id | Jum'at, 27 September 2024 - 23:09
share

Lhokseumawe iNewsAcehUtara.id - Aliansi Mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Malikussaleh melakukan Aksi Damai di Taman Riyadh, Kota Lhokseumawe, Kamis ,(26 /09/ 2024) kemarin.

Mahasiswa meminta Presiden Jokowi Widodo untuk menuntaskan pelanggaran HAM di Aceh sebagaimana di amanatkan dalam MoU Helsinki dan UU No.11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Koordinator lapangan Aji Pratama manyampaikan dalam orasinya, “Presiden Joko Widodo membentuk Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat Masa Lalu (PPHAM) dengan dalih untuk memenuhi hak reparasi bagi korban dan melakukan penyelesaian secara non-yudisial yang berfokus pada korban sementara kami menuntut untuk pemerintah mendobrak tembok impunitas dengan menyeret seluruh aktor kasus pelanggaran HAM ke Kejaksaan Agung dan menghukum dengan seadil-adilnya.

Aji menambahkan bahwasanya  hingga saat ini permasalahan tersebut juga belum dapat terselesaikan, bahkan masa kerja Tim PPHAM pada Desember 2023 sudah selesai dan menyisakan kebuntuan terhadap para korban. Kemudian kami juga menganggap bahwa pembentukan PPHAM ini hanya sebagai alat upaya pencucian dosa sesat dalam penyelesaian pelanggaran HAM di Tanoh Seuramoe Makkah.”

“Tentu saja dalam peristiwa pelanggaran HAM yang terjadi di Aceh ini banyak menimbulkan korban meninggal, penyiksaan dan penghilangan orang secara paksa. Hingga saat ini Tanoh Seuramoe Makkah berdiri berpondasikan tetesan darah dan air mata’Jelasnya.

Berikut rentetan peristiwa di Aceh diantaranya peristiwa Rumoh Geudong (Agustus 1989-1998 ),Tragedy Simpang KKA ( 3 Mei 1999 ),peristiwa Timang Gajah ( 4 Agustus 2001) ,peristiwa Jambo Keupok (17 Mei 2003 ) dan Tragedi Jembatan Arakundo (3 februari 1999).Sejumlah rentetan peristiwa kelam yang terjadi di Tanoh Seuramoe Makkah, keluarga korban membutuhkan lentera ditengah gelap dan kebuntuan.

Topik Menarik