Pasca Banjir Bandang, Ratusan Siswa-siswi di Tuban Terpaksa Libur Lantaran Sekolah Tertutup Lumpur
TUBAN, iNewsTuban.id - Paska banjir bandang yang menerjang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, salah satu sekolah menengah pertama harus meliburkan seluruh siswanya, lantaran seluruh ruang kelas dan halaman terendam material lumpur berwarna merah kecoklatan.
Paska banjir bandang yang menerjang wilayah Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Salah satu sekolah menengah pertama yakni SMP Negeri 1 Rengel, terpaksa meliburkan 763 siswa-siswinya, lantaran halam sekolah dan seluruh ruang kelas terendam sisa sisa material lumpur, yang terbawa banjir bandang pada sabtu kemarin.
Seluruh guru, siswa dibantu Petugas Damkar, BPBD Kabupaten Tuban dan TNI Polri, bergotong royong membersihkan halaman sekolah dan ruang kelas yang di penuhi lumpur.
Tak hanya ruang kelas dan halaman sekolah saja, ruang guru, ruang kesenian dan perpustakan juga ikut dipenuhi material lumpur setebal 15 centi meter.
5 Pevoli Supercantik Indonesia yang Jadi Pikat Perhatian Kaum Adam, Nomor 1 Istri Pemain Liga 1
Bahkan di halaman sekolah, ketebalan lumpur mencapai 50 centi meter atau selutut orang dewasa.
Petugas BPBD Tuban, Damkar, TNI Polri dan SRPB Tuban tampak bekerja bakti melakukan pembersihan halaman sekolah SMP N 1 Rengel dari lumpur pasca banjir bandang.
“bersih-bersih dari kejadian kemarin ada banjir bandang kemarin. masuk sekolahan, ruang kelas juga kenak. ruang kelasnya waktu itu masih bersih habis sabtu bersih, hari ini kotor karna kemarin bener-bener masuk kelas jadinya lumpur semua kelasnya. kemarin ketebalan lumpur sampai se mata kaki. ini libur, harusnya iya,” ujar Kinanti, Siswa SMPN 1 Rengel.
Banyak pembersihan dan pembenahan memaksa pihak sekolah untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar sementara, hingga ruang kelas benar-benar bisa digunakan kembali.
Sekolah ini setiap tahun menjadi langganan banjir jika musim hujan tiba, akibat meluapnya sungai yang melintasi di tengah halaman sekolah.
“pasca banjir yang kedua ini agak parah karna hampir 100 persen ruanh yang lantai bawah itu terdampak semua. terdampaknya kemasukan air beserta lumpur sehingga kita butuh waktu untuk membersihkan extra keras ini. jadi sabti sore kejadian banjir minggu kerja bakti hingga saat ini. ketebalan kalo diruangan itu di atas mata kaki sekitar 15-20 centimeter, kalo dihalaman sekolah sampai selutut lebih parah lagi lumpurnya. anak-anak ini sementara belajar di rumah sampao kondisi memungkinan untuk dimasukan,” kata Bambang, Kepala Sekolah SMP N 1 Rengel.
Akibat dari tebalnya lumpur yang tertinggal, pihak sekolah melakukan kerja bakti hingga dua hari untuk pembersihan sisa-sisa material lumpur yang tertinggal dan meliburkan seluruh siswa-siswi hingga benar-benar kondusif, untuk dilakukan kegiatan belajar-mengajar lagi.