Pembangunan MRT di Bali Bisa Urai Kemacetan, Sandiaga Uno: Kalau di Jakarta Efektif

Pembangunan MRT di Bali Bisa Urai Kemacetan, Sandiaga Uno: Kalau di Jakarta Efektif

Travel | inews | Senin, 29 Juli 2024 - 23:35
share

JAKARTA, iNews.id - Pembangunan transportasi umum, Mass Rapid Transit (MRT) di Bali diharapkan dapat menjadi solusi mengurangi kemacetan. Peletakan batu pertama rencananya akan dilaksanakan pada September 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, proyeksi MRT Bali ini sudah mulai ditangani. Diharapkan uji kelayakan untuk pembangunan transportasi umum ini dapat segera selesai sehingga proyeksinya bisa langsung berjalan.

Kita harapkan nanti segera diselesaikan feasibility study (uji kelayakan)-nya. Jadi, bisa dilanjutkan konstruksinya supaya kemacetan di Bali Selatan tidak terkonsentrasi disitu, kata Sandiaga, dalam Weekly Brief with Sandiaga Uno, Senin (29/7/2024).

Sandiaga menjelaskan proyeksi MRT di Bali ini bisa menjadi solusi menekan kemacetan, khususnya di sejumlah daerah di Bali Selatan. Berkaca dari Jakarta, Sandiaga optimistis sarana transportasi MRT ini bisa efektif mengatasi kemacetan di Bali.

Ini terlihat dari naiknya target jumlah penumpang di MRT Jakarta yang terus meningkat. Diharapkan sarana transportasi tersebut bisa berdampak di Bali sehingga dapat mengatasi kemacetan yang semakin parah.

Kalau di Jakarta sih efektif ya. Sekarang, MRT sudah 120.000 penumpang per hari. Dulu waktu saya bekerja di DKI, target kita cuma 70.000. Secara umum sudah kelihatan (dampaknya), kata Sandiaga.

Dan di daerah Canggu juga sudah sangat-sangat padat. Jadi, layanan transportasi publik ini akan sangat membantu, ujar Sandiaga.

Sementara itu, Proyek MRT Bali dimulai dengan PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) yang menunjuk PT Bumi Indah Prima (BIP) sebagai investor utama. Groundbreaking atau peletakan batu pertama ini akan dilakukan September 2024.

Melansir Instagram, @balisantuy, total dari proyeksi MRT Bali ini pun mencapai 20 miliar dolar AS. Proyek ini terdiri atas empat fase, mulai dari Bandara Ngurah Rai hingga Nusa Dua dan Ubud, dengan target penyelesaian fase pertama pada 2028 dan seluruh proyek pada 2031.

Topik Menarik