Viral Ulekan Batu Disebut Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ahli Kesehatan Ungkap Fakta Ini!

Viral Ulekan Batu Disebut Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ahli Kesehatan Ungkap Fakta Ini!

Travel | inews | Jum'at, 7 Juni 2024 - 13:17
share

JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini viral seorang kreator konten membagikan video terkait bahaya menggunakan cobek dan ulekan dari batu bagi kesehatan. Konten tersebut menyatakan ulekan batu dapat menyebabkan batu ginjal.

Sebelum mengetahui dampak kesehatannya, Anda perlu tahu ulekan batu merupakan alat tradisional Indonesia yang digunakan untuk menghaluskan atau menggiling bahan-bahan makanan, seperti bumbu dapur, rempah-rempah, dan sambal.

Alat ini terbuat dari batu yang keras dan terdiri atas dua bagian utama, cobek (mangkuk atau wadah yang cekung) dan ulekan (alat penumbuk yang biasanya berbentuk bulat atau lonjong).

Ulekan digunakan untuk menghaluskan bumbu-bumbu seperti bawang, cabai, kemiri, kunyit, dan bahan lainnya hingga menjadi pasta atau bubuk. 

Video viral tentang kreator konten tersebut ramai menjadi perbincangan. Dia justru banjir kritik dari warganet karena dinilai memberikan informasi yang salah kaprah. 

Sebelumnya, dia menyebut, menggunakan cobek dan ulekan dari batu secara bersamaan bisa memicu batu ginjal karena serpihan batu yang dihasilkan saat mengulek bahan makanan. "Stop jangan pernah pakai ulekan batu lagi, kalau nggak mau kena batu ginjal. Kalau cobekan kalian batu, ulekannya batu, kalau kalian gesek bakal terkelupas dan berpasir,” kata konten kreator tersebut. 

“Nah pasir-pasir ini nanti masuk ke makanan kalian, masuk ke tubuh dan bisa menyebabkan batu ginjal,” katanya. 

Sejumlah ahli kesehatan lantas buka suara. Salah satunya dokter Dicky Budiman. Dia menyebut, belum ada riset atau literatur yang menyebut penyebab gagal ginjal dipicu karena kebiasaan menggunakan cobekan dan ulekan dari batu. 

Menurutnya, serpihan yang ditimbulkan dari cobekan dan ulekan batu tidak memicu gagal ginjal. “Jadi dari literatur dan riset ini tidak ada bicara dengan misalnya ulekan, katakanlah ada yang dimakan, nggak benar, nggak seperti itu. Kecuali makannya banyak, makan batu atau apa, kan enggak,” ujar dr Dicky.

Dokter Dicky menjelaskan, batu ginjal alias nefrolitiasis dan urolitiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh mengerasnya kandungan garam dan mineral di dalam organ tubuh hingga berbentuk menyerupai batu.

“Saya mulai dari definisi batu ginjal dulu ya. Batu ginjal atau nefrolitiatis adalah satu masa keras yang terbentuk di dalam ginjal, akibat atau dari kristal yang terkumpul di dalam urine atau kencing,” kata dr Dicky. 

“Nah, batu ginjal ini terdiri dari mineral dan garam yang mengendap terus mengeras. Jadi ukurannya bisa beragam dan bermacam-macam. Dari seukuran pasir, hingga sebesar bola golf,” katanya. 

Dokter Dicky lantas menjelaskan beberapa penyebab dari penyakit batu ginjal agar masyarakat tak salah kaprah. Menurutnya, penyebab utama batu ginjal adalah karena disebabkan oleh tingginya kadar zat kimia pembentuk kristal dalam urine, yaitu asam urat, kalsium fosfat dan kalsium oksalat. Zat-zat ini sulit dihancurkan oleh cairan pada urine.

Apabila terus menumpuk, zat kimia tersebut dapat membentuk kristal yang menyerupai batu. Selain itu, terbentuknya batu ginjal juga bisa disebabkan oleh kekurangan zat yang mencegah pembentukan kristal dalam urine.

“Nah sekarang penyebab batu ginjal, berdasarkan riset ya, itu ada karena pertama, kadar mineral dan garam yang tinggi dalam urine,” tuturnya. 

“Nah batu ginjal ini terbentuk karena urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal. Seperti kalsium, oksalat, asam urat,” katanya. 

Selain faktor utama tersebut, penyakit batu ginjal juga bisa dipicu karena berbagai faktor lain. Mulai dari dehidrasi, diet tinggi protein, natrium, garam dan gula, obesitas, hingga faktor genetik. 

“Misalnya kalau terlalu banyak garam, dietnya, makanannya, ya ini akan meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring ginjal, sehingga bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal," katanya.