Palung Mariana, Dunia Tersembunyi di Lubang Terdalam

JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Pernahkah kalian membayangkan tempat terdalam di muka Bumi ini. Dan dimanakah tempat paling dalam di muka Bumi ini. Tentu pertanyaan seperti itu pernah terlintas dibenak Tapi tahukan dimana tempat terdalam dimuka Bumi ini.

Jawabannya adalah di bawah permukaan Samudra Pasifik di sebelah tenggara Jepang. Di sana, Anda akan menemukan palung yang sangat dalam dan berbentuk seperti bulan sabit.

Tempat ini disebut Palung Mariana. Di dekat ujung selatan ada area berbentuk celah kecil. Ini adalah titik terdalam di Bumi atau yang dinamakan Challenge Deep.

Dasar dari Challenger Deep berada sekitar 36.000 kaki di bawah permukaan laut. Ini menjadikannya tempat terdalam yang diketahui di Bumi. Bayangkan jika Gunung Everest diletakkan di Challenger Deep. Masih ada lebih dari air dengan kedalaman 1,6 km di atas puncaknya!

Challenger Deep dinamai sesuai dengan nama kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang bernama HMS Challenger. Kapal ini adalah kapal pertama yang mengukur kedalaman tempat yang sekarang dikenal sebagai Challenger Deep.

Palung tersebut diukur dengan cara sounding. Metode ini caranya adalah menjatuhkan tali yang sangat panjang dengan pemberat di ujungnya ke dalam perairan. Saat ini, para ilmuwan dan peneliti menggunakan sonar untuk mempelajari kedalaman laut.

Hanya empat kali penyelaman ke Challenger Deep yang pernah dilakukan. Yang pertama dilakukan pada tahun 1960 oleh sejenis kapal selam bernama Trieste. Trieste adalah jenis kapal khusus yang disebut bathyscaphe, yang diciptakan oleh Jacques dan Auguste Piccard. Nama bathyscaphe diambil dari bahasa Yunani yang berarti dalam dan kapal.

Perjalanan Trieste ke dalam palung tersebut memakan waktu hampir lima jam. Untuk kembalinya ke permukaan memakan waktu tiga jam 15 menit. Kapal ini hanya bisa bertahan di dasar laut selama 20 menit. Itu karena tekanan yang ekstrem menyebabkan keretakan di salah satu jendelanya.

Penyelaman kedua ke dalam Challenger Deep dilakukan pada tahun 1995. Kali ini, sebuah wahana robotik laut dalam tak berawak bernama Kaiko melakukan perjalanan tersebut. Kaiko mengukur kedalaman Challenger Deep pada ketinggian 35.696 kaki. Kaiko juga mengumpulkan beberapa sampel dari dasar laut dalam.

Penyelaman ketiga ke dalam Challenger Deep terjadi pada tahun 2009. Pada tahun itu, Angkatan Laut AS mengirim kapal selam robotik Nereus untuk melakukan eksplorasi bawah laut. Nereus adalah kendaraan hibrida yang dioperasikan dari jarak jauh, yang juga dikenal sebagai HROV.

Nereus menghabiskan lebih dari 10 jam di dasar Challenger Deep. Nereus mengirimkan video dan data langsung ke kapal di permukaan. Dengan menggunakan lengan robotik, Nereus juga mengumpulkan sampel geologi dan biologi dari dasar laut.

Penyelaman lain ke Challenger Deep terjadi pada tahun 2012. Kali ini, penyelam solo James Cameron turun dengan DEEPSEA CHALLENGER. Dia mengumpulkan rekaman film, bersama dengan foto-foto, serta sampel air, dan organisme laut dalam.

Pada bulan Mei 2019, Victor Vescovo melakukan perjalanan ke Challenger Deep sebagai bagian dari Five Deeps, sebuah upaya untuk mengunjungi titik-titik terdalam di seluruh samudra di Bumi. Di sana, ia mengumpulkan lebih banyak sampel untuk ilmu pengetahuan. Dia juga menemukan kantong plastik, yang memicu lebih banyak lagi keprihatinan tentang dampak sampah di lautan dunia.***