NASA Bagikan Video Unik, Tampilkan Bumi Terbit di Belakang Bulan
JAKARTA, iNews.id - NASA telah membagikan beberapa rekaman yang menunjukkan Bumi terbit di belakang Bulan. Gambar ditangkap pada 28 November saat Orion mengorbit tetangga terdekat Bumi selama misi uji Artemis I.
Ditanya dalam komentar mengapa dua benda langit tampak bergoyang dalam rekaman, NASA menjelaskan, gelombang kecil itu karena kamera berada dalam posisi tetap pada susunan surya pesawat ruang angkasa sementara Bulan dan Bumi terus bergerak dalam orbitnya relatif terhadap Orion, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
NASA juga menambahkan rekaman diputar 900 kali kecepatan aslinya. Komentator lain memasukkan beberapa stabilisasi ke dalam rekaman sebelum membagikannya. Pada hari Natal, kantor sejarah NASA membagikan bidikan ikonik Earthrise juga yag ditangkap tepat 54 tahun sebelum misi Apollo 8 pada 1968.
On Nov. 28, our Orion spacecraft captured the Earth rising behind the Moon.
NASA (@NASA) December 24, 2022
The #Artemis I flight test happened around 50 years after the iconic Apollo 17 Blue Marble photo of Earth was taken. See the similarities and differences between the two eras: https://t.co/lEllEjjRkv pic.twitter.com/lM1W3BH2mR
Misi Artemis I tanpa awak dimulai pada 16 November dan diakhiri dengan Orion yang jatuh di lepas pantai California pada 11 Desember. Selama berada di luar angkasa, Orion datang hanya dalam jarak 80 mil dari permukaan bulan sebelum memasuki orbit yang membawanya sejauh 268.553 mil dari Bumi, satu titik lebih jauh daripada yang pernah dilakukan oleh pesawat ruang angkasa sekelas astronot mana pun dari planet kita sendiri.
Dalam beberapa tahun dari sekarang, astronot akan terbang dengan pesawat luar angkasa Orion di misi Artemis II, yang akan mengikuti jalur yang sama dengan penerbangan Artemis I. Setelah itu, dalam misi yang bisa berlangsung paling cepat pada 2025, NASA akan menggunakan Orion dalam misi Artemis III yang akan berupaya menempatkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan.
Dalam pelayaran selanjutnya, NASA berencana membangun pangkalan bulan di mana para astronot dapat menghabiskan waktu lama menjelajahi permukaan bulan. NASA ingin menggunakan bulan sebagai batu loncatan untuk misi berawak pertama ke Mars pada 2030-an.