Apa Itu Asesmen Nasional ? Ini Penjelasan Lengkapnya
Kampus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada akhir Agustus hingga November 2022. ANBK adalah program untuk penilaian mutu sekolah, madrasah, dan program kesetaraan di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Peserta didik SD, SMP, sampai SMA kini tak lagi menjalani Ujian Nasional (UN). Sebagai gantinya Kemendikbudristek memberlakukan Asesmen Nasional (AN).
Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim beberapa waktu lalu mengatakan perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
Apa Itu Asesmen Nasional ?
Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Dikutip dari laman anbk.kemdikbud.go.id, Asesmen Nasional dilaksanakan dengan tiga instrumen
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid
2. Survei Karakter
Survei Karakter mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid
3. Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas
Berikutnya : Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Dua kemampuan yang menentukan kecakapan seseorang untuk belajar sepanjang hayat adalah kompetensi literasi membaca atau literasi matematika, yang sering disebut numerasi. Dua kompetensi ini penting karena peserta didik perlu mengembangkan keterampilan logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan untuk memahami, memilah, dan menggunakan informasi secara kritis
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Konteks AKM terdiri dari:
Personal
Sosial Budaya
Saintifik
Bentuk Soal AKM terdiri dari:
Pilihan Ganda (PG)
Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
Menjodohkan
Isian
Uraian
Konten dalam Literasi Membaca
Teks Fiksi
Teks Informasi
Domain dalam Literasi Matematika (Numerasi)
Bilangan
Geometri dan Pengukuran
Aljabar
Data dan Ketidakpastian
Level Kognitif dalam Literasi Membaca
Menemukan Informasi
Menafsirkan dan Mengintegrasikan
Mengevaluasi dan Merefleksi
Level Kognitif dalam Literasi Matematika (Numerasi)
Pemahaman
Penerapan
Penalaran
Berikutnya : Survei Karakter
Survei Karakter
Survei karakter siswa ini akan menghasilkan profil perkembangan karakter secara umum, profil pencapaian setiap karakter, dan profil pencapaian indikator karakter.
Karakter sering dianggap sebagai karakteristik unik yang melekat pada masing-masing individu. Selain itu, karakter juga dianggap sebagai sesuatu yang mengarahkan munculnya perilaku tertentu. Hal ini dikarenakan karakter tidak dapat dilepaskan dari sikap dan nilai yang dimiliki oleh individu
Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat banyak karakter yang mungkin melekat pada individu dan karakter memiliki variasi yang cukup beragam. Secara umum, kerangka kerja yang diusulkan meliputi cara berpikir, cara bekerja, alat bekerja, dan hidup di dunia.
Pengembangan survei karakter siswa ini tetap selaras pada karakter yang tercantum dalam Profil Pelajar Pancasila, yang dikembangkan berdasarkan jati diri bangsa Indonesia. Profil Pelajar Pancasila memiliki semangat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang merupakan ideologi bangsa Indonesia.
Profil Pelajar Pancasila dapat didefinisikan sebagai karakter dan kemampuan yang merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila yang sehari-hari dibangun dan dihidupkan dalam diri setiap individu siswa di Indonesia. Pada Profil Pelajar Pancasila terdapat enam karakter utama yaitu :
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
2. gotong royong,
3. kreativitas,
4. nalar kritis,
5. kebinekaan global, dan
6. kemandirian.
Berikutnya : Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar
Survei Lingkungan Belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan satuan pendidikan.
Hasil dari Informasi yang diperoleh pada survei lingkungan belajar adalah tentang faktor-faktor dari aspek input dan proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi hasil belajar murid.
Satuan Pendidikan bisa dikatakan baik, jika satuan pendidikan tersebut mampu memfasilitasi belajar murid melalui beberapa hal berikut:
1. proses pembelajaran yang berkualitas;
2. guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya;
3. kepala satuan pendidikan yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran, dan
4. iklim satuan pendidikan yang aman, menghargai keragaman dan inklusif.
Dalam Survei Lingkungan Belajar mencakup sembilan dimensi yang diasumsikan mempengaruhi hasil belajar murid:
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid
2. Kualitas pembelajaran di kelas
3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
4. Kepemimpinan instruksional
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan
6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan
7. Iklim kesetaraan gender
8. Iklim inklusivitas
9. Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan
Dari seluruh manfaat yang dirasakan oleh kepala satuan pendidikan, guru maupun peserta didik pada dasarnya diharapkan dapat menciptakan suasana lingkungan belajar mengajar yang aman, nyaman dan menyenangkan.
Pelaksanaan ANKB untuk jenjang SD/MI/SDLB/Paket A dimulai 24 sampai 27 Oktober 2022. Untuk jenjang SMP/MTS/SMPLB/Paket B 1922 September 2022. Sedangkan untuk jenjang SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C 29 Agustus sampai 1 September.
Apa itu NISN, Apa Gunanya, dan Bagaimana Cara Mengeceknya ?
Bangga, Siswa Indonesia Raih 4 Medali Perak di Olimpiade Kimia Internasional
Top, Siswa Indonesia Raih 2 Emas dan 2 Perunggu dalam Olimpiade Biologi Internasional 2022
Tim Olimpiade Matematika Indonesia Raih Lima Medali pada IMO ke-63 di Norwegia
Tim Fisika Indonesia Raih Lima Medali pada IPhO 2022 di Swiss
Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com