Ken Arok Pendiri Kerajaan Singasari yang Jadi Trah Keturunan Raja di Jawa

Ken Arok Pendiri Kerajaan Singasari yang Jadi Trah Keturunan Raja di Jawa

Travel | BuddyKu | Selasa, 16 Agustus 2022 - 05:34
share

JAKARTA - Ken Arok dikenal dengan pendiri dinasti raja - raja Singasari dan Majapahit. Bahkan para raja - raja di Demak, Pajang, dan Mataram Islam sesungguhnya juga merupakan keturunan trah dari Ken Arok.

Ken Arok sendiri dari pernikahannya dengan Ken Dedes mempunyai empat orang anak, tiga orang putra dan satu orang putri. Mereka adalah Mahisa Wunga Teleng, Panji Saprang, Agnibaya, dan Dewi Rimbu. Sedangkan pernikahannya dengan Ken Umang, mempunyai tiga putra dan satu putri yakni Panji Tohjaya, Panji Sudatu, Tuan Wregola, dan Dewi Rambi. Sedangkan pernikahan Ken Dedes dengan Tunggul Ametung melahirkan satu anak bernama Anusapati.

Diceritakan dari keturunan Ken Arok dari buku \'Hitam Putih Ken Arok dari Kejayaan hingga Keruntuhan\' karya Muhammad Syamsuddin, banyak yang menjadi raja, baik yang lahir dari rahim Ken Dedes dan Ken Umang.

Keturunan Ken Arok yang menjadi raja pertama adalah Mahisa Wunga Teleng. Pada kitab Pararaton disebutkan anak yang digadang-gadang bakal melanjutkan Ken Arok di Singasari. Namun karena ulah Anusapati, anak Tunggul Ametung dan Ken Dedes, yang melakukan kudeta ke Ken Arok, akhirnya kekuasaan Kerajaan Singasari dipegang oleh Anusapati.

Sepeninggal Ken Arok, Singasari membagi dua kekuasaannya, Anusapati dinobatkan sebagai raja pengganti Ken Arok yang memimpin Kerajaan Singasari, sedangkan Mahisa Wunga Teleng menjadi pemimpin di Kerajaan Kediri yang kala itu menjadi bawahan Kerajaan Singasari.

Mahesa Wonga Teleng ini sendiri merupakan ayah dari Narasinghamurti, leluhur raja - raja Majapahit. Bahkan dalam prasasti Mula Malurung dikisahkan Raja Kediri Bhatara Parameswara juga identik dengan Mahesa Wonga Teleng, anak dari Ken Arok.

Namun kisah selanjutnya para keturunan Ken Arok ini kerap kali berselisih dan berkonflik memperebutkan kekuasaan. Salah satunya ketika Anusapati naik tahta menjadi penguasa Singasari, yang terlebih dahulu menggulingkan ayah tirinya Ken Arok. Sementara Anusapati akhirnya turun tahta akibat ulah Tohjaya, anak Ken Arok dari pernikahannya dengan Ken Umang.

Singkat cerita berdasarkan kitab Pararaton Tohjaya dikenal sebagai Raja Singasari yang memerintah tahun 1249 - 1250. Namun menurut Kitab Nagarakertagama Tohjaya sama sekali tidak pernah menjadi raja di Singasari.

Dikisahkan, Tohjaya tahu bahwa ayahnya Ken Arok tewas akibat dibunuh oleh Anusapati. Akhirnya Tohjaya menyimpan dendam ke Anusapati saudara tirinya dan menyusun rencana membalas dendam.

Anusapati saat memimpin Singasari dikenal dengan pengawalan ketat, bahkan kamar tidurnya dikisahkan dikelilingi parit yang dijaga para prajurit terlatih. Namun Tohjaya mempunyai cara menembus keamanannya dan mengajak Anusapati bermain sabung ayam, yang merupakan hobinya.

Anusapati kala itu tak menaruh rasa curiga kepada Tohjaya. Tapi nahas saat asyik menyabung ayam inilah, Tohjaya menikamkan keris ke tubuh Anusapati hingga tewas pada 1249.

Usai Anusapati tewas, Tohjaya pun naik tahta menjadi Raja Singasari yang dulu bernama Tumapel. Saat menjadi raja inilah Tohjaya mendapat hasutan dari pembantunya Pranaraja. Ia pun berniat membunuh kedua keponakannya yaitu Ranggawuni putra Anusapati dan Mahisa Cempaka, putra Mahisa Wonga Teleng, yang dianggap berbahaya terhadap kelangsungan tahta.

Bahkan Tohjaya sudah telah menyiapkan algojo yakni Lembu Ampal. Namun meski ditunjuk Lembu Ampal justru berbalik mendukung kedua pangeran yang hendak dibunuhnya. Ia bahkan berhasil menghimpun dukungan dari angkatan perang Tumapel, untuk bersama mendukung Ranggawuni dan Mahisa Cempaka menjabat sebagai Ratu Angabhaya bergelar Bhatara Narasinghamurti. Keduanya memerintah berdampingan, keturunan Ken Arok yang diwakili oleh Mahesa Cempaka atau Narasinghamurti, sedangkan sosok Ranggawuni merupakan keturunan Tunggul Ametung.

Ya, nama Mahesa Cempaka yang pernah menjadi Raja Singasari merupakan cucu Ken Arok. Menurut kitab Pararaton, Mahesa Cempaka adalah anak dari putra Mahisa Wonga Teleng, putra pertama Ken Arok dari hasil pernikahannya dengan Ken Dedes.

Mahesa Cempaka ini kelak memiliki anak bernama Raden Wijaya, hal ini sebagaimana dikisahkan kitab Pararaton. Raden Wijaya inilah yang menjadi pendiri Kerajaan Majapahit. Sementara Negarakertagama menyebut Raden Wijaya adalah putra Lembu Tal, yang tak lain adalah putra Narasinghamurti atau Mahesa Cempaka, atau dengan kata lain Raden Wijaya adalah cucu Narasinghamurti.

Topik Menarik