Asal Usul Kebaya Encim, Benarkah Asli Pakaian Orang Betawi?
JAKARTA, iNews.id - Kebaya Encim erat disangkutpautkan dengan kebudayaan orang Betawi. Pakaian yang memiliki DNA fashion dari peranakan Tionghoa tersebut eksistensinya tetap terjaga hingga kini.
Bicara mengenai kebaya encim, Anda akan dibuat terpukau dengan warna-warnanya yang mentereng juga desainnya yang klasik namun bisa beradaptasi dengan era kekinian.
Tapi, tahukah Anda bahwa ada rahasia di balik terciptanya kebaya encim?
Kebaya encim dulunya dikenal dengan nama kebaya Nyonya. Merupakan item fashion yang biasa dikenakan nyonya-nyonya Tionghoa. Warnanya memang sejak dari dulu sudah terang, ujar Desainer Musa Widyatmodjo, belum lama ini.
Orang Betawi juga mengenal kebaya encim dengan naman kebaya Noni. Kebaya ini beda dengan kebaya Nyonya, karena dibawa dari kultur Belanda dengan warna putih dan renda-renda sebagai detailnya.
Aksesori yang ditambahkan dalam penggunaan kebaya encim, diungkapkan Musa adalah konde dan tusuk konde.
Musa mengatakan pemakaian kebaya encim tak boleh sembarang. Bila Anda mau mengenakan kebaya encim, maka Anda harus tahu dulu makna di balik setiap warnanya.
Kebaya encim warna putih-biru dihubungkan dengan duka cita atau berkabung. Lalu kalau yang warna-warni sifatnya untuk pesta, tepatnya warna fuschia dan hijau turquoise, bukan merah, ya, ujar Musa.
Kalau selama ini kebaya encim dikaitkan dengan kultur Betawi, ternyata ada kesalahpahaman di sana. Sebab, suku Betawi-nya sendiri punya kebaya sendiri yaitu Kebaya Betawi.
Kebaya Betawi itu bentuknya seperti Kebaya Kartini. Warnanya polos dan tidak ada bordir. Biasanya kebaya ini dilengkapi dengan pemakaian kerudung karena pengaruh masuknya agama Islam. Kebaya Betawi juga selalu dipadukan dengan kain panjang dan bros, ungkap Musa.