Siap Tempur! Negara Paling Berkuasa di Dunia Siap Ciptakan Penggerak Pesawat Tempur Paling Canggih di Dunia
Sekretaris Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) Frank Kendall menjelaskan Advanced Engine Transition Program (AETP) yang masih dalam pengembangan kemungkinan akan digunakan untuk menggerakkan pesawat tempur AS. Mesin generasi berikutnya yang dikembangkan sebagai bagian dari AETP dikatakan Kendall sangat canggih, mampu memberikan jangkauan yang lebih jauh, akselerasi yang lebih besar, dan kemampuan pendinginan yang meningkat.
Airforce Magazine, mengutarakan mesin-mesin itu telah terbukti cukup menarik sehingga ada minat Kongres untuk memasangnya pada pesawat tempur F-35 sebelum akhir dekade ini. Angkatan Udara AS juga meminta sekitar 273 juta dolar AS dialokasikan untuk AETP dalam proposal anggaran 2023. Namun layaknya NGAD, Kendall menuturkan biaya AETP kemungkinan akan lebih tinggi.
"Ada (lebih dari) 6 miliar dolar AS untuk biaya pengembangan yang terkait dengan pengembangan mesin dan produksi sepenuhnya," kata Kendall seperti dikutip Airforce Magazine.
Tidak hanya AETP, pesawat tempur berawak yang akan menjadi inti dari program Next Generation Air Dominance (NGAD) juga digadang-gadang akan menjadi pesawat tempur paling mahal yang pernah ada dalam sejarah. Setiap pesawat generasi keenam yang diujicobakan diperkirakan menelan biaya hingga ratusan juta dolar AS.
Ketika ditanya tentang label harga untuk NGAD selama penampilan hari Rabu. Namun, Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall tidak merinci secara pasti mengenai harga satuan pesawat. Kendall hanya mengatakan "beberapa ratus juta".
"Ini adalah angka yang akan menarik perhatian Anda. Ini akan menjadi pesawat yang mahal," kata Kendall dalam penampilannya di hadapan House Armed Services Committee, seperti dikutip iDefense News.
Walau harganya sangat mahal, Kendall mengatakan NGAD akan sangat efektif. Namun, NGAD harus disertai dengan platform yang lebih murah demi memperluas jangkauannya dalam pertempuran, seperti drone wingmen tanpa awak yang dirancang untuk terbang bersebelahan dengan pesawat tempur normal yang berpilot.
Seperti NGAD, pengamat seharusnya tidak mengharapkan AETP untuk diterjunkan dalam waktu dekat.
"Beberapa tahun lagi kami akan memiliki mesin yang sepenuhnya berkembang. Ada program pengembangan substansial di depan kita," kata Kendall.