Kenapa Harga Tiket Domestik Mahal? Terungkap, Ini Alasannya!

Kenapa Harga Tiket Domestik Mahal? Terungkap, Ini Alasannya!

Travel | inews | Sabtu, 23 November 2024 - 08:29
share

JAKARTA, iNews.id - Kenapa harga tiket domestik mahal menjadi pertanyaan yang banyak ditanyakan masyarakat. Bagaimana tidak, harga tiket dengan rute ke luar negeri bahkan dibanderol lebih murah.

Ternyata, masalah ini tengah dibahas pemerintah untuk dicarikan jalan keluar. Sebelumnya, Menteri Perhubungan era Presiden Joko Widodo, Budi Karya Sumadi membeberkan 4 tantangan industri penerbangan saat ini yang memengaruhi harga tiket.

Kenapa Harga Tiket Domestik Mahal?

Adapun, tantangan tersebut adalah jumlah pesawat yang terbatas, suku cadang terbatas, harga avtur yang mahal, dan tingginya kurs dolar AS terhadap rupiah. Hal itu yang membuat harga tiket pesawat mahal.

"Kita tahu bahwa dolar AS, avtur, suku cadang, dan jumlah pesawat merupakan hambatan-hambatan untuk industri penerbangan," ucap Budi, dalam acara INACA Festival 2023 di Park Hyatt, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Tak cuma itu, ia juga menjelaskan bahwa terdapat dugaan monopoli avtur yang menyebabkan harga tiket pesawat domestik melambung tinggi. Akibatnya, provider lain atau perusahaan lain sulit untuk menjual avtur di Tanah Air. Bahkan,

Ia pun menuding BPH Migas melindungi Pertamina soal dugaan monopoli avtur di bandara. Persoalan ini pun telah dibahas bersama dengan Menko Marves era Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Harga monopoli itu saya buka, dilindungi oleh BPH Migas. Tolong ditulis gede-gede. Besok datang ke BPH Migas, tanya sama mereka. Saya sudah soft, sudah rapat dengan Pak Luhut, tidak dilaksanakan," tuturnya dalam konferensi pers Capaian Kinerja Sektor Transportasi selama 10 Tahun, di Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Monopoli penjualan avtur, kata Budi, membuat harga tiket pesawat dalam negeri lebih tinggi ketimbang penerbangan ke beberapa bandara di luar negeri, utamanya di kawasan Asia Tenggara.

Jadi, sudah paham kan kenapa harga tiket domestik mahal?

Topik Menarik