Ada Air Sumur 'Mujarab' dan Gak Pernah Kering di Masjid Tertua Pekanbaru
Kota Pekanbaru punya banyak masjid yang megah dan indah. Masjid Raya Pekanbaru salah satunya yang enggak bisa dilewatkan, sebab punya kaitan erat sama peninggalan Kesultanan Kerajaan Siak di masa lampau.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Raja Siak mendirikan masjid ini tahun 1762 Masehi dan melakukan perluasan. Sejarah keberadaan masjid ini melekat dengan kebudayaan masyarakat Pekanbaru, yang saat itu menjadi pusat perdagangan Sumatera hingga Johor dan Malaka.
Masjid Raya Pekanbaru identik sama gerbangnya yang berhiaskan tulisan Arab Melayu. Arsitektur masjid paduan dari Melayu dan Timur Tengah. Warna kuning, hijau, coklat, dan putih mendominasi dinding luar dan dalam bangunan.
Darul, seorang pengurus mengatakan Masjid Raya Pekanbaru tercatat sebagai yang tertua di Riau.
Hanya saja masjid ini sudah beberapa kali direnovasi sehingga sudah berbeda dari bentuk aslinya.
"Ini sudah 5 kali direnovasi dan bentuk asli sudah berubah. Tetapi ini menjadi saksi jejak Kesultanan Kerajaan Siak karena didirikan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah atau Marhum Pekan," sebutnya.
Dalam masjid yang didirikan pada masa Kerajaan Siak Sri Indrapura ini juga terdapat banyak tiang dan enam menara. Enam menara yang berada di dalam bangunan masjid itu adalah sisa tiang asli dari bangunan lama Masjid Raya Pekanbaru.
Selain itu terdapat juga Komplek Makam Marhum Pekan yang berisi makam pendiri Pekanbaru dan keluarga raja. Kawasan ini masuk dalam cagar budaya yang diindungi oleh negara.
Masjid ini punya sumur tua yang enggak pernah kering dan konon bermujarab. Hanya saja untuk melihat air di sumur itu kamu harus meminta izin pengurus, karena lokasinya yang dikunci.
Sumur tua di masjid ini airnya enggak pernah kering. Banyak dikunjungi sama turis dari Malaysia, Singapura, juga Brunei. Diyakini untuk obat. Dan sudah pernah ada yang meneliti, airnya bisa langsung diminum," ujar Darul.
Setiap bulan suci Ramadhan, masjid tua ini kerap menggelar berbagai acara. Salah satunya Petang Megang atau ritual mandi di Sungai Siak simbol menyucikan diri menyambut datangnya bulan puasa. Tetapi sejak masa pandemi kegiatan-kegiatan dihentikan sementara.
Kalau dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II, akses menuju Masjid Raya Pekanbaru bisa dengan naik kendaraan menuju Jalan Senapelan, Kampung Bandar, Senapelan. Enggak sulit menemukannya, karena tepat berada di tepi Jalan Senapelan.
Berpetualang Keindahan Pulau Cangkir, Gunung Picung hingga Hutan Bakau Desa Lontar di Dapoer Ngebul
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini.