Tragedi Longsor Maut di Jombang, Warga Terdampak Ditempatkan di Huntap Sementara
JOMBANG, iNEWSSURABAYA.ID – Kejadian longsor tragis di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang merenggut nyawa dua orang, kini telah membuat pemerintah setempat mengambil langkah cepat. Area longsor yang terjadi pada Kamis (23/1/2025) dan menewaskan Ducha Ismail (56) serta anaknya, Dwi Ayu Wandira Ismail (Andien), kini telah ditutup untuk mencegah potensi bahaya lebih lanjut.
Lokasi longsor yang berada di lereng Gunung Anjasmoro itu juga menyebabkan empat rumah warga rusak, sementara dua korban lainnya, Widyawati (43) dan Muhammad Makruf (14), harus dirawat akibat luka-luka. Kedua korban ini, yang merupakan keluarga dari korban meninggal, tertimpa material longsor saat bencana terjadi.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Jombang, Wiku Birawa F. Dias Quintas, menjelaskan bahwa penutupan area longsor dilakukan untuk menghindari risiko lebih lanjut, mengingat kondisi tanah yang masih labil dan curah hujan tinggi.
"Setelah koordinasi dengan pihak kepolisian, lokasi ini akan ditutup sementara dengan police line untuk mencegah masyarakat melintas," ungkap Wiku.
Pemerintah setempat juga telah memastikan bahwa warga yang terdampak, terutama mereka yang rumahnya rusak, sudah dipindahkan ke Kantor Desa Sambirejo.
"Semua kebutuhan mereka sudah tercukupi melalui bantuan dari Tagana," tambah Wiku.
Sementara itu, warga yang rumahnya rusak akibat longsor juga telah dimasukkan dalam daftar untuk direlokasi ke Hunian Tetap (Huntap). Awalnya menolak, kini mereka menginginkan relokasi setelah melihat dampak bencana ini.
"Sebelumnya mereka menolak, tapi setelah kejadian ini, mereka setuju untuk dipindahkan ke Huntap," kata Wiku.
Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo, menyatakan bahwa saat ini sudah ada 12 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni Huntap yang terletak di tanah kas desa milik Pemdes Sambirejo.
"Jumlah tersebut akan bertambah menjadi 14 KK, termasuk korban longsor yang sekarang sedang diproses relokasinya," jelasnya.
Tragedi ini mengingatkan kita akan potensi bencana alam yang tak bisa diprediksi. Kejadian longsor di Banturejo menjadi peringatan bagi seluruh warga, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan terburuk.