Kaleidoskop 2024: Polemik Gus Miftah Hina Pedagang Es Teh
SALAH satu kejadian paling menghebohkan di Indonesia pada tahun 2024 adalah polemik Gus Miftah menghina pedagang es teh. Kejadian viral pada awal Desember 2024 itu begitu menyedot perhatian masyarakat sehingga trending di berbagai platform media sosial.
Pada Selasa 3 Desember 2024, nama ‘Miftah’ mendadak trending di X/Twitter. Ternyata, warganet dibuat geram dengan ucapan Miftah saat ceramah dalam Magelang Bersholawat di Magelang, Jawa Tengah, pada 27 November 2024.
Seperti kebiasaannya saat mengisi acara, Miftah kerap membeli makanan atau minuman para pedagang kecil. Salah satu yang maju adalah seorang pedagang es teh yang menempatkan bakul minuman di atas kepalanya. Dengan langkah pelan, sang pedagang berjalan mendekati panggung.
Tiba-tiba, Miftah bertanya kepada sang pedagang, “Es tehmu masih banyak enggak? Masih? Ya sana, jual gobl*k! Jual dulu kalau belum laku!” ucap Miftah lalu tertawa bersama dengan sejumlah tokoh lain yang berada di atas panggung tersebut.
Sontak saja, warganet Indonesia gercep mengeluarkan kritikannya terhadap sikap Miftah yang kala itu masih menjabat Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Keagamaan. Mereka menyebut ucapan tersebut bentuk penghinaan dan tak pantas diucapkan.
Pedagang es teh bernama Sunhaji dalam video tersebut pun ikut viral. Netizen yang bergerak cepat bisa menemukan alamatnya dan sejumlah donasi pun dibuat. Tak hanya itu, sejumlah konten kreator pun berdatangan memberikan bantuan.
Gus Miftah Meminta Maaf
Miftah yang mendapat krikikan pedas dari masyarakat langsung menemui Sunhaji untuk meminta maaf secara langsung. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Sunhaji. Miftah memeluk erat Sunhaji sebagai tanda permintaan maafnya.
Saat duduk bersama di dalam rumah, Miftah menjelaskan bahwa ucapannya waktu itu hanya berniat bercanda, meskipun ia mengakui bahwa candaan tersebut telah disalahartikan oleh banyak pihak.
"Waktu itu niatnya guyon (bercanda), tapi disalahpersepsikan. Namun, apapun itu, saya minta maaf kepada Sunhaji," ujar Miftah.
Namun, ’nasi sudah menjadi bubur, netizen kadung meradang dengan Miftah dan menemukan sejumlah kontroversi Miftah yang lainnya. Banyak juga yang menilai gestur Miftah saat meminta maaf seperti memberikan intimidasi.
Warganet menyoroti gestur Miftah saat merangkul Sunhaji. Banyak netizen merasa bahwa rangkulan tersebut tampak seperti intimidasi atau tekanan.
"Rangkulan intimidasi," tulis seorang pengguna Instagram dengan akun @snt***.
"Pedagang es tehnya terlihat seperti diintimidasi. Apa bahunya sakit?" tambah @ann***.
"Cara merangkulnya kaya kode ancaman," sahut akun @kad***.
Gus Miftah Mengundurkan Diri
Polemik ini berujung dengan Miftah menyatakan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Keagamaan.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam,” ujar Gus Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).
“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," sambung Gus Miftah.
Kendati demikian, ia menepis pengunduran dirinya karena ada tekanan. Namun, lebih kepada rasa tanggung jawab sebagai seorang pejabat. Miftah pun tak kuasa menahan tangis saat membacakan pengunduran dirinya.
Profil Gus Miftah
Miftah lahir di Jabung, Lampung Timur pada 5 Agustus 1981. Ia keturunan ke-9 Kyai Muhammad Ageng Besari yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur.
Kendati dirinya di Lampung, Gus Miftah besar dan tinggal di Jawa, tepatnya di Yogyakarta. Tokoh agama yang terkenal dengan gayanya yang eksentrik ini dalam kesehariannya kerap mengenakan surjan atau kemeja adat jawa, blangkon dan kacamata hitam.
Dalam berdakwah, ia pun memiliki cara yang berbeda yakni dengan mendatangi tempat-tempat yang dianggap kotor dan penuh maksiat, seperti diskotik atau kelab malam. Meski menuai kontroversi, namun tak menyurutkan langkahnya.
Miftah juga mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Tundan, Sleman, Yogyakarta pada 2011. Pengajian umum kerap digelar di pesantrennya yang tak jarang dihadiri artis dan tokoh terkenal.
Miftah diketahui merupakan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024. Hingga akhirnya, ia ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Keagamaan.