Kasus Pembunuhan Ibu Kandung di Kuningan Terancam Hukuman Mati, Polisi Masih Dalami

Kasus Pembunuhan Ibu Kandung di Kuningan Terancam Hukuman Mati, Polisi Masih Dalami

Terkini | kuningan.inews.id | Selasa, 17 Desember 2024 - 09:40
share

KUNINGAN,iNewsKuningan.id - Kepolisian terus mendalami motif terduga pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya di Kabupaten Kuningan, Jabar, Selasa (17/12). Bahkan jika terbukti, pelaku terancam hukuman mati.

Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa menyampaikan, masih mendalami kasus pembunuhan tersebut. Setelah menerima laporan, pihaknya langsung melakukan olah TKP serta meminta keterangan dari beberapa saksi.

"Jenazah korban masih ada di sana, dan terduga pelaku sudah kami amankan. Peristiwa itu memang benar dugaan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain," kata Kasat Reskrim dalam keterangan persnya.

Dia menjelaskan, jika korban merupakan ibu kandung dari pelaku. Sehingga petugas masih mendalami motif pelaku hingga tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri.

 

"Kalau dari keterangan beberapa warga sekitar, dan bahkan kita sempat meminta keterangan kepada terduga pelaku. Hanya saja, terduga pelaku ini memang sedang menjalani proses pemulihan kejiwaan,”ujarnya.

Pihaknya menemukan beberapa benda yang diduga digunakan untuk menghilangkan nyawa korban saat olah TKP. Yakni satu buah pisau dan cobek batu, alat-alat tersebut diduga kuat digunakan pelaku untuk menganiaya korban hingga meninggal.

"Luka yang ditemukan secara kasat mata ada luka di kepala korban, kemudian di jari korban ada luka bekas sayatan dan di pergelangan kaki korban ada luka terbuka. Jenazah korban akan diotopsi untuk mengetahui keadaan luka dan penyebabnya secara pasti,”ungkapnya.

Atas perbuatan keji tersebut, lanjutnya, pelaku terancam hukuman mati. Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Kuningan.

 

Sebelumnya, korban perempuan yakni Idah Caski (60) warga Desa Cipakem, Kecamatan Maleber ditemukan tewas di rumahnya. Kematian korban diduga kuat dibunuh oleh anak kandungnya sendiri berinisial S (36).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pada Senin (16/12), pukul 05.30 Wib diketahui korban mengamuk dan warga mendengar teriakan korban. Kemudian warga berdatangan ke rumah korban, hanya saja rumah korban masih dalam keadaan terkunci.

Usai warga berdatangan di rumah korban, kemudian pintu rumah didobrak untuk mengetahui situasi yang terjadi di dalam rumah. Tiba-tiba terduga pelaku keluar rumah seolah-olah tak terjadi apa-apa, namun tubuh pelaku terlihat penuh bercak darah.

Seketika itu, pelaku ditangkap oleh warga dan dibawa ke balai desa. Warga langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas kepolisian. 

Pihak desa menyebut, jika terduga pelaku ini mengalami ODGJ sejak kecil dan dalam pengobatan puskesmas. Pemdes setempat sudah membantu maksimal dengan membawa pelaku berobat ke layanan kesehatan, serta rutin pengambilan obat setiap satu pekan sekali.***

Topik Menarik