Waka BRIN Ungkap Hasil Riset Terumbu Karang Indonesia di Konferensi Internasional

Waka BRIN Ungkap Hasil Riset Terumbu Karang Indonesia di Konferensi Internasional

Terkini | okezone | Sabtu, 14 Desember 2024 - 17:26
share

JAKARTA - Waka BRIN Prof. Amarulla Octavian menjadi pembicara kunci pada International Conference on Sustainable Coral Reef pada 13-15 Desember 2024 di Manado, Sulawesi Utara. Tema Konferensi Internasional adalah Science, Conservation, Resilience, and Development terselenggara dengan baik dipimpin oleh Chairman of Conference Prof. Indroyono Susilo.

Pembicara kunci berikutnya adalah Deputi Sumberdaya Kelautan Kemenko Pangan Dandy Satria Iswara, dan Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Jamaludin Jompa. Tampak hadir Executive Director of CTI-CFF Regional SecretariatDr. Frank Keith Griffin. Delegasi internasional berdatangan dari 23 negara, serta beberapa pimpinan perguruan tinggi dari dalam negeri dan luar negeri, lembaga think tank, dan NGO. Beberapa pengamat kelautan internasional juga tampak hadir memantau jalannya konferensi. Pada saat yang bersamaan, Pemerintah Daerah juga menyelenggarakan Festival Pesona Selat Lembeh sebagai rangkaian peringatan Hari Nusantara.


Konferensi Internasional dibuka secara resmi oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Drs. Victor Gustaf Manoppo. Sebagai pembicara kunci, Prof. Amarulla Octavian menyampaikan materi kondisi terkini terumbu karang di Perairan Indonesia sesuai dengan capaian program pemerintah yang telah ditetapkan.

"Perubahan iklim berupa pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut sangat berpengaruh pada kesehatan laut. Akibat menurunnya kualitas air laut, maka banyak pertumbuhan terumbu karang yang terganggu. Selain terumbu karang, maka hutan bakau, rumput laut, ikan, dan berbagai biota laut juga ikut terganggu. Secara keseluruhan terjadi gangguan ekosistem kelautan hingga beberapa periode ke depan," ujarnya pada keterangan tertulisnya, Sabtu (14/12/2024).

Prof. Amarulla Octavian menyampaikan berbagai teknologi canggih yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan restorasi terumbu karang yang terganggu, sekaligus monitoring perkembangan kesehatan laut. Berbagai hasil riset BRIN juga ditampilkan sebagai upaya mengundang para ilmuwan kelautan internasional untuk bekerja sama melakukan riset.

Hasil riset BRIN dipaparkan juga untuk menunjukkan kredibilitas dan komitmen Pemerintah RI mendukung program-program PBB sesuai tujuan United Nations on Sustainable Development Goals (SDG).


Konferensi Internasional terbagi ke dalam plenary session dan 13 topic session. Para periset BRIN memaparkan makalah masing-masing pada seluruh topic session. Pada kesempatan yang baik, Prof. Amarulla Octavian juga memimpin beberapa bilateral meeting dengan delegasi negara-negara peserta konferensi. Para guru SD, SMP, dan SMA juga berkreatifitas memanfaatkan Konferensi Internasional sebagai sarana pembelajaran dengan membawa para murid-muridnya mencintai laut.

Topik Menarik