Ini Bukti Orang RI Gemar Belanja Online, Transaksi Tembus Rp487 Triliun
JAKARTA - Transaksi e-commerce mencatatkan lonjakan signifikan, terutama selama puncak Harbolnas 12.12. Diperkirakan transaksinya mencapai Rp487 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama di 2023 sebesar Rp453 triliun,
Selain itu, jumlah pengguna platform e-commerce juga terus berkembang, dengan proyeksi mencapai 65,65 juta pengguna pada 2024, meningkat 11 dari tahun sebelumnya yang sebesar 58,63 juta. Hal ini menunjukkan bahwa e-commerce semakin populer dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, e-commerce bukan hanya menjadi sarana efisien bagi konsumen, tetapi juga cara yang efektif untuk memasarkan produk dalam negeri. Melalui platform digital, produk lokal dapat dikenalkan lebih luas dan lebih mudah diakses oleh masyarakat, bahkan di luar negeri.
Ini membuka peluang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjangkau pasar yang lebih besar dan bersaing dengan produk asing.
"Melalui e-commerce, produk-produk lokal tidak hanya dapat dibeli dengan harga yang terjangkau, tetapi juga dapat bersaing dengan produk impor. Ini merupakan langkah penting untuk membranding produk Indonesia sebagai produk berkualitas," ungkap Budi saat acara Tokopedia di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Di sisi lain, meskipun tren belanja online semakin dominan, sektor perdagangan offline tetap memiliki peran penting. Banyak pelaku usaha offline yang kini mengadopsi sistem online untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Perpaduan antara penjualan online dan offline dinilai sebagai strategi yang saling melengkapi dan dapat meningkatkan daya saing produk lokal. Pemerintah turut mendukung upaya ini dengan mendorong masyarakat untuk membeli produk dalam negeri.