Sidang Kasus Korupsi, Netanyahu Salahkan Media Massa
TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hadir di persidangan kasus korupsi yang menjeratnya, Selasa (10/12/2024). Sidang mendengarkan kesaksiannya itu digelar di pengadilan bawah tanah untuk menjamin keamanannya.
Sidang seharusnya digelar di pengadilan Yerusalem namun dipindahkan ke Tel Aviv dengan alasan keamanan yang tidak dijelaskan.
Netanyahu membela diri bahwa kasus korupsinya yang telah terkatung-katung lama itu sebagai bentuk balas dendam pihak tertentu lantaran kebijakan pemerintahannya yang agresif terhadap perang. Dia didakwa atas beberapa tuduhan korupsi sejak 2019 dan sampai saat ini persidangannnya belum usai.
Pria 75 tahun itu menjadi perdana menteri Israel pertama yang didakwa atas kasus kejahatan.
Hakim pada pekan lalu memutuskan Netanyahu harus bersaksi tiga kali dalam sepekan, memaksanya untuk bolak-balik antara ruang sidang dan ruang kendali perang di Kementerian Pertahanan.
Dalam kesaksiannya, Netanyahu mengecam media massa Israel atas sikapnya yang "kekirian". Dia juga menuduh para jurnalis memburunya selama bertahun-tahun karena kebijakannya yang tidak sejalan dengan dorongan untuk mengakui berdirinya negara Palestina.
"Saya telah menunggu selama 8 tahun untuk momen ini untuk mengungkap yang sebenarnya. Tetapi saya juga seorang perdana menteri. Saya memimpin negara ini melalui perang di tujuh front. Saya kira keduanya bisa berjalan secara paralel," kata Netanyahu, kepada panel hakim yang terdiri atas tiga orang.
Dia didakwa memberikan keuntungan kepada perusahaan Bezeq Telecom Israel dalam bentuk keringanan regulasi senilai 1,8 miliar shekel atau sekitar Rp8 triliun (kurs saat ini). Hadiah itu diberikan karena perusahaan yang memiliki jaringan media massa itu memberikan pemberitaan positif untuk dirinya dan sang istri, Sara Netanyahu.
Dia juga dituduh merundingkan kesepakatan dengan pemilik surat kabar Yedioth Ahronoth untuk liputan positif sebagai imbalan atas undang-undang (UU) yang memperlambat pertumbuhan pesaingnya. Netanyahu membantah semua tuduhan terhadapnya.
Jika saya menginginkan liputan yang bagus, yang harus saya lakukan hanyalah memberi isyarat ke arah solusi dua negara. Jika saya bergerak dua langkah ke kiri, saya akan dipuji, katanya, menyindir media massa.
Dia juga membanggakan dirinya sebagai pembela setia Israel yang mampu menahan tekanan kekuatan internasional serta media di dalam negeri yang menjadi musuh.