Siapkan Aglomerasi di Jakarta, Lingkungan dan Pertumbuhan Ekonomi Harus Diperhatikan
Mempersiapkan aglomerasi Jakarta dengan Bodetabekpunjur, ada beberapa hal harus diperhatikan mulai dari faktor lingkungan dan pertumbuhan ekonomi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, melalui pertemuan tahunan Jakarta Economic Forum (JEF) diharapkan sinergitas Pemprov Jakarta dan Pemda di kota penyangga kian erat sehingga menguatkan Jakarta sebagai kota global.
JEF memberikan gambaran komprehensif terkiat prospek dan tantangan perekonomian Jakarta pada tahun 2025. Secara khusus, pada JEF Outlook 2025 didalami isu-isu strategis utamanya terkait penguatan resilensi konsumsi RT, pengembangan industri padat karya, dan optimalisasi potensi sinergi kawasan aglomerasi yang dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi ke depan, yang tinggi, inklusif, serta berkelanjutan, ujar Arlyana, Selasa (10/12/2024).
Melalui JEF Outlook 2025 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jakarta bekerja sama dengan ISEI Jakarta dan Pemprov Jakarta berdiskusi dengan segala elemen menyiapkan Jakarta sebagai kota global.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jakarta Musni Hardi KA menyampaikan bahwa lingkungan strategis ke depan baik di tataran global maupun domestik cukup dinamis, sehingga perlu sinergi kuat lintas stakeholders agar respons kebijakan yang diambil efektif dan tepat sasaran.
Dengan kondisi ini pertumbuhan ekonomi Jakarta diperkirakan berpeluang tumbuh meningkat pada kisaran 4,7-5,5 persen dengan inflasi yang terkendali pada sasaran 2,51 persen.
Karenanya ada lima aspek yang diperlukan. Pertama, peningkatan peran sektor formal. Kedua, pengembangan sektor-sektor ekonomi potensial, tutur Musni.
Selain itu, penguatan sinergi TPID untuk pengendalian inflasi harus dikuatkan dengan pengembangan ekosistem digital melalui TP2DD. Selain itu penguatan daya saing Jakarta untuk meningkatkan posisinya sebagai kota global, ucapnya.
Kepala Biro Perekenomian dan Keuangan Setda Jakarta Mochamad Abbas menyampaikan pentingnya pengelolaan fiskal di Jakarta agar tetap mampu mengakselerasi transformasi ekonomi Jakarta dan meningkatkan daya saing Jakarta menuju peringkat 20 kota global pada tahun 2045.
Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah Jakarta dan Sekitarnya ISEI Jakarta dan Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Lana Soelistianingsih menambahkan penguatan peran ISEI dalam menjembatani kolaborasi pemerintah Jakarta dengan akademisi menjadi penting untuk menjawab tantangan ekonomi dan sosial, termasuk bagaimana memanfaatkan bonus demografi dan meningkatkan resilensi konsumsi RT.
Dengan penyelenggaran JEF Outlook 2025, harapannya dapat turut berkontribusi dalam memperkuat stabilitas dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan serta meningkatkan daya saing sebagai kota global.