Israel Gempur Suriah Habis-habisan, Pemerintah Ngadu ke PBB

Israel Gempur Suriah Habis-habisan, Pemerintah Ngadu ke PBB

Terkini | inews | Selasa, 10 Desember 2024 - 14:50
share

NEW YORK, iNews.id - Suriah melayangkan protes keras terhadap Israel melalui PBB. Negaranya terus menjadi target serangan udara Israel meski pemerintahan Bashar Al Assad sudah tumbang.

Duta Besar Suriah untuk PBB Qusay Al Dahhak mengatakan, pemerintah Suriah telah mengirim surat kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB berisi kutukan atas serangan Israel baru-baru ini.

"Kami mengirim surat yang sama hari ini atas instruksi dari pemerintah Suriah kepada Sekretaris Jenderal, kepada Dewan Keamanan, yang mengutuk serangan Israel ini," kata Al Dahhak, seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (10/12/2024).

Dia mendesak PBB untuk segera bertindak tegas.

"Kami meminta PBB dan Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawab dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta menghentikan dan mengakhiri serangan Israel terhadap Suriah," ujarnya.

Dia menambahkan, serangan Israel tak hanya diarahkan ke terhadap fasilitas militer tapi juga sipil.

Israel, lanjut dia, memanfaatkan masa transisi Suriah yang sedang berlangsung demi melancarkan agenda utamanya yakni menjajah.

Militer Israel melancarkan serangan udara terhadap sedikitnya 250 target di penjuru Suriah sejak runtuhnya rezim Bashar Al Assad pada Minggu (8/12/2024).

Serangan tersebut menandai salah satu serangan udara terbesar Israel dalam sejarah, menargetkan pangkalan militer, pangkalan udara, sistem rudal permukaan ke udara, fasilitas produksi senjata dan penyimpanan.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan, untuk pertama kali sejak lebih dari 50 tahun, Israel menyerang semua pangkalan udara Suriah menggunakan ratusan jet tempur dan drone.

Serangan sejauh ini menargetkan hampir 300 lokasi.

Selain itu pasukan Zionis juga memasuki wilayah Suriah di zona penyangga. Lokasi itu di luar Dataran Tinggi Golan yang diduduki atas perintah langsung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Katz.

Topik Menarik