4 Faktor yang Disinyalir Penyebab Pram-Doel Menang Pilkada Jakarta, Anies Efek?

4 Faktor yang Disinyalir Penyebab Pram-Doel Menang Pilkada Jakarta, Anies Efek?

Terkini | okezone | Senin, 9 Desember 2024 - 00:10
share

JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Doel) unggul di Pilkada Jakarta 2024 berdasarkan rekapitulasi suara tingkat provinsi oleh KPUD Jakarta. Namun, belum ada penetapan gubernur dan wakil gubernur terpilih karena masih ada waktu mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) atas penetapan yang dikeluarkan KPUD Jakarta. 

Apa faktor penyebab kemenangan Pram-Rano?

Terlepas dari dugaan kecurangan yang muncul, menurut pengamat politik, Adi Prayitno, survei elektabilitas mencatat pada 13-17 November pendukung Anies Baswedan yang dikenal dengan Anak Abah mulai bergeser menjadi pemilih Pramono-Rano akibat pertemuan Anies dengan Pramono-Rano pada 15 November 2024. Sebagai catatan, Adi mengungkap pada November 2024, 45,6 pemilih Anies memilih Pramono-Rano. Naik dibandingkan bulan Oktober yang hanya 33,3.

"Pada survei 21-25 Oktober pemilih Anies masih lebih banyak memilih RK-Suswono, namun pada 13-17 November kondisinya berbalik di mana pendukung Anies sudah lebih banyak memilih pasangan Pramono-Rano," kata Adi Prayitno, Minggu (8/12/2024).

Faktor selanjutnya ialah Pramono-Rano dianggap memiliki mesin kampanye yang lebih baik. Mesin kampanye Pramono-Rano tercatat lebih agresif baik dari sisi udara (pemasangan APK, media sosial) yang unggul sekitar 6. Keunggulan juga terjadi pada sisi serangan darat (kunjungan, kegiatan dan pembagian souvenir atau bingkisan.

Adi juga mengungkap faktor lainnya, yakni adanya ketidaksukaan yang terakumulasi terhadap pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Ridwan Kamil-Suswono yang terakumulasi. Salah satunya ialah akibat pernyataan Suswono yang dianggap melakukan penghinaan terhadap nabi.

"Di samping itu, popularitas Suswono yang masih rendah juga memicu keengganan untuk memilih pasangan RK-Suswono," tambahnya.

RK-Suswono juga dianggap sebagai outsider alias bukan asli Jakarta. Keduanya juga dianggap bermasalah dengan Jakarta. "Kurang paham Jakarta, tidak cocok pimpin Jakarta, pernah menghujat Jakarta dan musuh Jakmania," tandasnya.

Topik Menarik