Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Minta Maaf Berlakukan Darurat Militer: Saya Putus Asa!
SEOUL, iNews.id - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, Sabtu (7/12/2024), menyampaikan pidato menjelaskan sikapnya memberlakukan status darurat militer pada Selasa lalu. Pidato itu disampaikan beberapa jam sebelum sidang parlemen Majelis Nasional dengan agenda pemungutan suara untuk memakzulkannya.
Dalam pidato yang disiarkan melalui televisi itu, Yoon mengaku sangat menyesal telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat karena mengumumkan darurat militer. Dia berjanji tidak akan memberlakukan darurat militer lagi.
"Saya sangat menyesal dan meminta maaf kepada semua orang yang pasti sangat terkejut," kata Yoon, seperti dikutip dari Yonhap.
Dia melanjutkan, terpaksa memberlakukan darurat militer karena "putus asa" sebagai presiden. Meski demikian dia mengakui keputusan yang tiba-tiba itu menyebabkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan masyarakat.
"Saya tidak akan menghindari tanggung jawab hukum dan politik terkait dengan pengumuman darurat militer ini," katanya, seraya bersumpah untuk menyerahkan semua keputusan, termasuk jabatannya, kepada Partai Kekuatan Rakyat, partai berkuasa yang menyokongnya.
Ini merupakan penampilan publik pertama Yoon setelah mengumumkan darurat militer pada Selasa malam. Status itu hanya berlaku 6 jam sampai dicabut setelah Majelis Nasional memberikan suara untuk menentangnya.
Pada Jumat kemarin, Yoon bertemu pimpinan Partai Kekuatan Rakyat membahas langkah-langkah mengatasi dampak dari penerapan darurat militer yang gagal tersebut.
Partai berkomitmen untuk melawan upaya pemakzulan di parlemen yang diajukan kelompok oposisi. Pemakzulan tersebut masih berpotensi gagal karena suara dukungan oposisi di parlemen, sesuai aturan yang berlaku, masih kurang. Mereka tetap membutuhkan suara dari Partai Kekuatan Rakyat untuk mendukung pemakzulan, menggulingkan Yoon dari kursi presiden.
Namun pimpinan Partai Kekuatan Rakyat juga meminta Yoon untuk meletakkan jabatan demi memenuhi keinginan publik yang meluas.