Bisnis Logistik Bakal Tumbuh, NCS Fokus Inovasi untuk Ekspansi Bisnis
Supply Chain Indonesia (SCI) memperkirakan sektor logistik pada 2025 akan mengalami pertumbuhan hingga 5,05 persen.Hal itu didasari oleh data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyebut sektor transportasi dan pergudangan dalam beberapa periode terakhir konsisten mengalami pertumbuhan.
Tak hanya itu, pada tahun depan diprediksi akan membawa transformasi besar khususnya di sektor logistik. Hal ini disebabkan oleh penerapan teknologi, keberlanjutan, dan perubahan ekspektasi konsumen. Direktur Utama NCS, Reni Sitawati Siregar, mengungkapkan, sesuai tema ulang tahun NCS yang ke-30, "Transformation Last Mile and Fullfilment", pihaknya akan fokus berinovasi untuk ekspansi bisnis di sektor tersebut.
"Didorong oleh pertumbuhan bisnis consumer goods yang kian masif, kami yakin kebutuhan akan layanan Warehouse & Fulfillment akan terus meningkat selaras dengan tuntutan SLA atau Service Level Agreement yang mumpuni,” jelas Direktur Utama Nusantara Card Semesta (NC), Reni Sitawati Siregar di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Kata-Kata Berkelas Direktur PEC Zwolle Usai Eliano Reijnders Resmi Perpanjang Kontrak hingga 2027
Reni mengungkapkan saat ini NCS telah memiliki warehouse sebanyak 160 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan luas mencapai hampir 10.000 m2. "Didukung oleh WMS (Warehouse Management System) yang kami develop sendiri, akan menjamin proses inventori produk, penyimpanan hingga proses pengirimannya ke konsumen dapat berjalan lebih akurat, cepat dan efisien," tambah Reni.
Agar roda bisnis tetap berjalan dan terus tumbuh berkesinambungan, NCS akan tetap memegang Prinsip 5 Pilar Penopang Bisnis, diantaranya People, Operation, Financial, IT dan Sales. Reni menambahkan, kelima hal ini harus berjalan secara paralel dan beriringan, dengan Sales sebagai motor penggeraknya.
"Tidak dapat dimungkiri, dengan penerapan strategi Sales yang tepat dapat mengingkatkan pendapatan perusahaan yang akhirnya dapat mengerek kualitas People, optimalisasi IT dan Operation, serta pengelolaan Financial yang sehat," ujar Reni.
Untuk tetap kompetitif di era ekonomi digital, bisnis logistik juga dituntut untuk menerapkan strategi inovatif yang berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan. Salah satu langkah penting adalahotomatisasi proses operasionalmenggunakan teknologi seperti AI dan IoT. "Selain meningkatkan dapat produktivitas, otomatisasi ini ikut membantu bisnis mengurangi biaya operasional dan mengoptimalkan rantai pasok (supply chain)," sambung Reni.
Layanan lain yang akan terus digenjot penetrasinya adalah Nusantara Food Delivery (NFD). NFD adalah layanan pengiriman makanan, yang meliputi makanan halal beku (frozen food), siap masak (ready to cook), dan siap santap (ready to eat), mulai dari sayur & buah, daging, makanan kering, produk olahan susu, hingga frozen food.
Layanan ini diperkenalkan ke publik di Mei 2020 saat pandemi covid 19, ketika orang dipaks berada didalam rumah, tidak bisa bebas bepergian dan makan di restoran favoritnya. "Di awal kemunculannya, NFD hanya mengcover pengiriman seputar Jabodetabek, serta intracity Surabaya, Batam dan Balikpapan. Tapi hari ini NFD sudah melayani seluruh kota besar di Jawa, Sumatera, Kalimantan serta Sulawesi, baik intracity maupun intercity," jelas Reni.
Layanan NFD saat ini juga sudah didukung dengan lebih dari 20 unit kulkas, 90 unit freezer, 80 unit coolerbox, dan 10 unit chiller truck yang tersebar di kantor cabang NCS seluruh Indonesia. Dari sisi pendapatan, bisnis NFD juga terus menunjukkan grafik yang positif, sehingga tidak heran NCS makin menaruh harapan tinggi pada layanan ini seiring pertumbuhan Industrikulineratau food and beverages (FnB) yang masih menjadi salah satu penopang utama ekonomi kreatif dalam negeri.
"Tercatat kontribusi industri kuliner atau makanan minuman (mamin) pada triwulan pertama tahun 2024, mencapai 39,91 pada struktur PDB untuk industri pengolahan non migas, atau sekitar 6,47 dari total PDB Nasional," tambahnya.
Tahun depan, NCS juga akan tetap melanjutkan ekspansi bisnisnya dengan terus berinvestasi melalui pembukaan Kantor Cabang dan Kantor Sub Cabang baru di seluruh Indonesia. "Tentunya dengan membuka pasar yang baru, kami ingin menemukan lebih banyak lagi opportunity bisnis yang belum tergarap secara maksimal," terang Reni.
Selain berinvestasi dalam pertumbuhan kantor fisik, NCS juga berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan digitalisasi & perubahan teknologi yang makin massif, di antaranya melalui investasi teknologi. "Karena dengan meningkatnya digitalisasi, risiko kebocoran data juga semakin tinggi. Dan NCS perlu menjamin keamanan data para pelanggan atau nasabah, melalui enkripsi dan sistem keamanan siber yang berkualitas," tutup Reni.