Dukung Kesetaraan Gender, Wali Kota Jaksel Berikan Edukasi kepada Ratusan Ibu
Peringati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin memberikan edukasi kesetaraan gender . Sebab diskriminasi berbasis gender adalah perlakuan tidak adil yang disebabkan karena perbedaan gender
Kegiatan yang mengangkat tema Empowering Women, Towards Gender Equality ini digelar bersama PT Uni-Charm Indonesia Tbk (Unicharm) kepada 100 ibu di Jakarta pada Rabu, 4 Desember 2024.
Melalui upaya kecil dengan memberikan edukasi dan talkshow dengan tema memberdayakan perempuan Indonesia melalui pendidikan kesetaraan gender dan memperkuat peran keluarga di rumah dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Talkshow difokuskan pada para perempuan di tengah isu diskriminasi gender yang menjadi salah satu masalah sosial.
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin menuturkan diskriminasi berbasis gender adalah perlakuan tidak adil yang disebabkan karena perbedaan gender. Diskriminasi gender masih mengakar di berbagai negara dan wilayah di dunia sejak lama, dan hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah sosial yang umum terjadi di dunia.
Seringkali diskriminasi gender, misalnya kekerasan terhadap perempuan terjadi karena adanya ketimpangan atau ketidakadilan gender, ujarnya, Jumat (6/12/2024).
Untuk mengatasi masalah ini, perwujudan kesetaraan gender ditetapkan sebagai tujuan nomor 5 dari 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana negara-negara di seluruh dunia secara aktif berupaya untuk mencapai kesetaraan gender, termasuk Indonesia.
Kali ini, dalam rangka berkontribusi penghapusan diskriminasi gender yang menjadi salah satu permasalahan sosial, selain upaya-upaya internal dan eksternal yang dilakukan selama ini, Unicharm bekerja sama dengan Wali Kota Jakarta Selatan memberikan edukasi kesetaraan gender dan pentingnya peran keluarga untuk melindungi perempuan kepada sekitar 100 ibu di Jakarta.
Psikolog UPT Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Pemprov Jakarta Meinita Fitriana Sari menuturkan kesetaraan gender adalah hak asasi manusia yang mendasar bagi semua warga Negara, tanpa memandang usia, Agama, atau ras.
Kesetaraan gender harus diwujudkan di semua aspek, mulai dari pengentasan kemiskinan hingga kesehatan, pendidikan, dan perlindungan terhadap perempuan dan laki-laki. Namun, mewujudkan masyarakat tanpa diskriminasi gender memerlukan waktu dan upaya yang besar.
Untuk menghapus diskriminasi berbasis gender di dalam masyarakat, bisa dimulai dari dalam keluarga dulu. Misalnya, suami istri harus menjalin komunikasi yang baik, dan memberikan kesempatan tidak hanya kepada suami, tetapi juga hak kepada istri untuk memberikan pendapat dan menentukan pilihan, ungkapnya.
Psikolog Ayoe Sutomo mengatakan, diskriminasi berbasis gender dapat terjadi pada siapa saja di lingkungan sosial, mulai dari lingkungan kerja hingga lingkungan terkecil yaitu keluarga.
Contoh diskriminasi yang umum terjadi adalah, misalnya masih adanya budaya patriarki dimana laki-laki mempunyai kekuasaan lebih dibanding perempuan, kesenjangan pendidikan dan perlindungan hukum antara laki-laki dan perempuan, hingga tidak seimbangnya pembagian tugas dan kekerasan dalam rumah tangga.
Kata-Kata Berkelas Direktur PEC Zwolle Usai Eliano Reijnders Resmi Perpanjang Kontrak hingga 2027
Oleh karena itu, untuk menghindari diskriminasi gender, penting bagi setiap perempuan untuk memiliki mindset perempuan mampu untuk berdaya. Hal tersebut dapat diawali dengan mulai mencari dan melihat sekecil apapun potensi diri yang dimiliki oleh perempuan, dimulai dari keterampilan sederhana dalam keseharian, yang jika diasah dengan baik dan serius bisa saja menjadi sesuatu yang bernilai.
Sales Director Sri Haryani sebagai perwakilan Unicharm menambahkan perusahaannya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan nomor 1 yang selalu dicintai oleh seluruh wanita di Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat simbiosis yaitu masyarakat sejahtera di mana masyarakat di seluruh dunia dapat hidup dengan setara dan bebas dari ketidaknyamanan, saling menghormati individualitas, saling merangkul dengan kebaikan, saling mendukung, dan terhubung satu sama lain.