Israel Diam-Diam Ajukan Proposal Gencatan Senjata ke Hamas
TEL AVIV, iNews.id - Israel dilaporkan mengajukan draf kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang baru kepada Hamas, demikian laporan portal berita Amerika Serikat Axios, mengutip dua sumber pejabat pemerintahan Zionis.
Isi kesepakatan itu di antaranya soal pembebasan beberapa sandera Israel serta periode gencatan senjata di Gaza.
Proposal itu telah disepakati oleh pemerintah Israel pada Minggu (2/12/2024) dalam pertemuan yang dihadiri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, beberapa menteri, serta kepala badan keamanan.
Periode gencatan senjata yang diusulkan kepada Hamas adalah 42 hingga 60 hari. Selain itu Israel menuntut Hamas membebaskan semua sandera wanita, pria berusia di atas 50 tahun, dan sandera yang sedang sakit parah.
Axios melaporkan, draf gencatan senjata itu telah diserahkan melalui perantara Mesir dan diterima oleh pejabat intelijen senior. Pejabat itu lalu menyampaikannya kepada perwakilan Hamas saat melakukan negosiasi pada Senin dan Selasa.
Sejauh ini belum ada pernyataan sikap atau respons dari Hamas mengenai proposal gencatan senjata tersebut.
Proposal gencatan senjata itu diajukan Israel setelah presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menegaskan perang di Gaza harus dihentikan sebelum dirinya dilantik sebagai presiden pada 20 Januari 2025.
Trump mengancam semua pihak bertanggung jawab, akan menerima pembalasan yang berat, jika para sandera Israel tak juga dibebaskan sebelum dirinya resmi menjabat presiden. Ancaman Trump itu mendapat kecaman dari warga Palestina serta pegiat HAM internasional.
Seorang pastor Palestina di Betlehem mengatakan, Gaza sudah menjadi neraka dunia sebelum Trump menyampaikan ancaman itu.