RI Geber Proyek Gasifikasi, 168 Mw Listrik Papua Utara Dipasok dari Gas

RI Geber Proyek Gasifikasi, 168 Mw Listrik Papua Utara Dipasok dari Gas

Terkini | okezone | Kamis, 5 Desember 2024 - 11:27
share

JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Papua Bersama Konsorsium menandatangani Joint Development Agreement (JDA) untuk proyek gasifikasi Papua Utara.

Penandatanganan ini adalah langkah lanjut dalam proyek gasifikasi untuk memperkuat rantai pasok gas melalui pembangunan infrastruktur midstream LNG untuk pembangkit listrik di wilayah Papua Utara yang sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, kerja sama strategis ini merupakan langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang lebih bersih, berkelanjutan dan berorientasi dalam negeri di Papua Utara.

"Proyek ini tidak hanya membangun infrastruktur gas, tetapi juga membangun sinergi kuat antara berbagai pihak untuk menjamin keamanan pasokan energi di Indonesia Timur. Dengan ditandatanganinya JDA hari ini, kami yakin langkah selanjutnya seperti desain, pendanaan, dan konstruksi akan berjalan lebih cepat," ujar Iwan dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Sebagai penyedia utama energi primer untuk pembangkit listrik PLN, PLN EPI berkomitmen untuk menjaga rantai pasok energi yang andal dan efisien serta mendukung transisi energi nasional. Dengan mengutamakan gas sebagai sumber energi yang lebih bersih pengganti BBM, PLN EPI memperkuat posisinya sebagai katalis dalam upaya menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060.

"Kami percaya bahwa gas memiliki peran penting sebagai energi transisi yang dapat membantu mengurangi emisi karbon. Melalui proyek ini, PLN EPI tidak hanya memperkuat ketahanan energi di Papua Utara tetapi juga mendukung Indonesia dalam mencapai target transisi energi berkelanjutan," tambah Iwan.

Proyek gasifikasi Papua Utara akan mendukung operasional tujuh pembangkit listrik utama dengan total kapasitas 168 MW. Proyek ini juga membutuhkan rata-rata pasokan gas sebesar 20,83 BBTUD selama 20 tahun ke depan.

Infrastruktur utama yang akan dibangun dari kerjasama ini ada 2 Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di Jayapura dan Biak serta 2 Onshore Storage Facility di Manokwari dan Nabire untuk memastikan ketersediaan pasokan gas yang lebih stabil dan efisien.

Topik Menarik