Kuota Pertalite 31,1 Juta KL di 2025, Penyaluran BBM Subsidi Sudah Tepat Sasaran?

Kuota Pertalite 31,1 Juta KL di 2025, Penyaluran BBM Subsidi Sudah Tepat Sasaran?

Terkini | okezone | Selasa, 7 Januari 2025 - 06:17
share

JAKARTA - Penyaluran BBM bersubsidi oleh PT Pertamina (Persero) dinilai terus membaik dari tahun ke tahun. Pertamina juga dinilai memiliki sistem distribusi, jaringan infrastruktur dan teknologi yang baik di seluruh wilayah Indonesia.

Besaran kuota subsidi BBM pada tahun 2025 telah ditetapkan. Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas No. 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024 untuk penyaluran BBM Bersubsidi untuk Jenis Biosolar dengan kuota 17,3 juta KL dan Pertalite dengan kuota 31,1 juta KL.

“Ini kan sudah dilakukan Pertamina cukup lama dan cukup sering, sehingga merupakan exercise yang berulang. Saya kira Pertamina selalu menjalankan tugas pendistribusian dengan sangat baik sehingga tidak ada kendala bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM subsidi. Ini perlu mendapat apresiasi,” ujar anggota Komisi XII DPR RI Eddy Soeparno di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

1. Penyaluran BBM Subsidi


Eddy menilai, distribusi yang dilakukan Pertamina memang sangat mendukung. “Mulai dari kilang ke kapal, menggunakan transportasi darat ke SPBU,” kata dia. 

Selain itu, imbuhnya, Pertamina memilki jaringan sangat luas, karena mempunyai 8.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. BUMN tersebut, juga mempunyai sistem distribusi yang baik agar BBM subsidi dapat disalurkan tepat sasaran dan sesuai kuota yang sudah ditetapkan, misal melalui sistem barcode.

“Jadi setiap tahun kuota selalu dilihat di semester pertama dan kuartal ketiga. Apakah kuota mencukupi sampai akhir tahun agar kegiatan akhir tahun tidak terganggu. Tahun 2024 kita melihat hal yang sama dan distribusi oleh Pertamina cukup baik, tidak ada kelangkaan,” jelasnya.

 



2. Kurangi Antrean di SPBU

Yang perlu menjadi perhatian Pertamina, menurut Eddy adalah menjamin ketersediaan selalu tepat waktu untuk mengurangi antrean di daerah-daerah yang mobilitas masyarakatnya tinggi.

Hal senada diungkapkan pengamat ekonomi Izaac Tony Matitaputty. Menurutnya, distribusi BBM subsidi ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk ke SPBU-SPBU di Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua, sudah baik. Selain tidak ada kelangkaan, pendistribusian juga dinilai lebih tepat sasaran.

“Hanya yang perlu diperhatikan bagaimana jadwal pendistribusiannya untuk mengurangi antrean,” kata dia.

3. Pakai Sistem Barcode

Selain itu, Izaac juga mengapresiasi sistem barcode. Menurutnya, sistem tersebut cukup efektif karena tidak semua jenis mobil bisa menggunakan BBM subsidi. “Lewat barcode, mereka yang tidak berhak membeli Pertalite bisa ditertibkan. Sistem ini kan efektif agar penyaluran sesuai kuota,” kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah sudah menetapkan besaran kuota BBM subsidi yang harus disalurkan Pertamina pada 2025. Sesuai SK Kepala BPH Migas No 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024, untuk penyaluran BBM bersubsidi jenis Biosolar adalah 17,3 juta kiloliter dan Pertalite 31,1 juta kiloliter.

Topik Menarik