Kisah Rektor SCU Semarang Kena “Kartu Kuning” Karena Potong Dahan Pohon
SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kampus Soegijapranata Catholic University (SCU) alias Unika Soegijapranata Semarang punya komitmen kuat menjaga kelestarian lingkungan. Rektor setempat Ferdinandus Hindiarto bercerita sempat kena tegur dari Ketua Yayasan Sandjojo Romo Paulus Wiryono Priyotamtama hanya karena menebang sebuah dahan pohon di kompleks kampus tersebut.
Ferdi, sapaan akrab Ferdinandus Hindiarto, berkisah kejadian itu terjadi saat pandemi Covid-19 melanda. Tepatnya tahun 2021, di depan Gedung Albertus, kompleks Kampus SCU, Bendan Duwur, Kota Semarang.
“Saya potong dahan pohon, di depan Gedung Albertus saat itu,” kata Ferdi saat kegiatan “Treevolution” Penanaman Pohon Bersama Djarum Bakti Lingkungan di Komplek Pastoran kampus setempat, Rabu (4/12/2024).
Niat hati menebang dahan pohon agar visual tetap terjaga indah, ternyata apa yang dilakukan Ferdi tak berkenan di hati Romo Paulus Wiryono selaku Ketua Yayasan Sandjojo, yayasan yang menaungi perguruan tinggi tersebut. Ferdi langsung kena tegur.
Kabupaten Blitar Pilot Project SUPAS 2025, BPS Gelar FGD Tema Kematian dan Kelahiran Remaja
“Saya langsung kena kartu kuning. Saya langsung dikirimi 42 slide (tentang kelestarian lingkungan), kira-kira salah satu isinya pohon itu punya mekanismenya sendiri,” sambungnya.
Kena tegur dari ketua yayasan, apalagi Romo Paulus Wiryono adalah “jagoan” di bidang lingkungan, Ferdi langsung minta maaf. Tak hanya itu, Ferdi yang merupakan pucuk pimpinan SCU, juga mewajibkan semua civitas akademika di sana, termasuk mahasiswa untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Salah satu “ospek” mahasiswa baru di sana adalah diwajibkan menanam pohon di sekitar lingkungan kampus dan merawatnya.
“Pohon bambu yang ditanam rapat di sana (batas kampus SCU dan Jalan Tol Jatingaleh), ini juga dari beliau (Romo Wir), jadi peredam alami suara bising jalan tol,” sambung Ferdi.
Teranyar, pada Rabu (4/12/2024) pagi, 400 orang lebih mahasiswa SCU menanam pohon produktif di area Pastoran SCU, Tinjomoyo, Kota Semarang. Pohon yang ditanam mulai dari beringin, petai, mangga, nangka hingga sawo kecik.
“Sebenarnya kalau hanya melihat bisnis, lahan itu bisa dibangun asrama, tapi ini kan tidak. Padahal (kalau dibangun asrama) lumayan loh pemasukannya, lumayanlah untuk tunjangan rektor hehe, tapi demi kebaikan bumi dan manusianya, kami tidak semata-mata mementingkan bisnis,” ungkapnya.
Contoh-contoh itu, sebut Ferdi, diharapkan bisa menanamkan kepedulian mahasiswa menjaga bumi tetap lestari. SCU juga memiliki Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan, jenjang S1 hingga S3, sebagai wujud mencetak akademisi yang paham betul produktif namun tetap menjaga lingkungan.
“Lulusan pertamanya keterima di perusahaan tambang di Samarinda, ditugasi mendesain agar tetap ramah lingkungan. Aku bangga banget,” kata Ferdi.
Sementara, Romo Wir menyebut salah satu tugasnya adalah mengawal semangat Kampus SCU sejalan dengan semangat Indonesia mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang salah satu pilarnya adalah kepedulian lingkungan.
“Ruh itu jika ditekuni sungguh-sungguh akan berdampak luas. SCU kampus hijau, semangatnya jika ditularkan bisa menggerakkan pihak-pihak untuk Indonesia Emas (yang peduli lingkungan),” kata Romo Wir.
Pemakaman Korban Perampokan di Kediri
Sementara di lokasi penanaman pohon, selain Ferdi dan Romo Wir beserta jajaran yang terjun langsung, juga hadir Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation Jemmy Cahyadi dan General Manager Padma Hotel Semarang Yani Suwanda. Mereka semuanya juga turun ke lembah yang curam untuk menanam pohon.