Banyumas Jadi Lumbung Guru Penggerak di Jawa Tengah
PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id -Kabupaten Banyumas telah menjadi pusat penghasil guru penggerak di wilayah tersebut. Hingga saat ini, jumlah guru penggerak yang dihasilkan di Banyumas merupakan yang terbanyak di Jawa Tengah.
"Baru saja saya lihat sendiri bahwa jumlah guru penggerak di Kabupaten Banyumas mencapai 475 orang, jumlah tertinggi di Jawa Tengah," kata Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, usai membuka acara Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Rabu (4/12/2024).
Menurutnya, posisi Banyumas sebagai lumbung guru penggerak memberikan potensi besar dalam menciptakan inovasi pendidikan yang tidak hanya bermanfaat untuk wilayah Banyumas, tetapi juga Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan.
Namun, ia juga menyoroti perlunya jaminan karier bagi guru penggerak yang sudah profesional. "Presiden Prabowo Subianto telah memberikan kepastian mengenai tambahan penghasilan bagi guru penggerak, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.
Terkait kegiatan Panen Hasil Belajar, Iwanuddin mengapresiasi inovasi yang dihasilkan para guru penggerak bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Jawa Tengah.
"Yang paling penting adalah pengakuan dari negara bahwa Banyumas menjadi salah satu aset penting dalam mencetak guru penggerak yang berperan dalam mencerdaskan bangsa," tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono, menyatakan lokakarya ini merupakan puncak aktualisasi pembelajaran selama enam bulan yang diikuti para calon guru penggerak. "Ini adalah kesempatan mereka menunjukkan hasil pembelajaran kepada masyarakat. Dengan jumlah 475 guru penggerak, capaian ini luar biasa," ujarnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Jawa Tengah, Sulikin, juga memberikan apresiasi atas keberhasilan guru penggerak di Banyumas. "Dari 475 guru penggerak, sebanyak 84 orang berasal dari jenjang SMA dan SMK, sisanya adalah pengajar praktik. Ini merupakan pencapaian besar bagi Banyumas," katanya.
Buat Kartu KIP Kuliah di Mana?
Koordinator Seksi Panen Hasil Belajar, Sugeng Riyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menampilkan karya para guru penggerak berupa media pembelajaran yang berbasis kebutuhan siswa.
"Pendidikan guru penggerak bertujuan menciptakan guru yang menjadi pemimpin pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi pusat, tetapi menuntun siswa untuk mengembangkan potensi dan menghasilkan karya," jelas Sugeng, yang juga merupakan pengajar praktik di SMA Negeri 1 Patikraja.
Dengan pendekatan ini, pendidikan berbasis siswa menjadi fokus utama, di mana siswa didorong untuk aktif berkontribusi dalam proses pembelajaran, sementara guru berperan sebagai pembimbing.