Suriah Membara, Jet-Jet Tempur Rusia Gempur Rumah Sakit Universitas Aleppo
ALEPPO, iNews.id - Pertempuran antara pasukan pemerintah Suriah yang dibantu Rusia dan Iran melawan kelompok bersenjata atau pemberontak di Aleppo semakin sengit.
Pasukan pemberontak yang dipimpin kelompok bersenjata Hayi'at Tahrir Al Shams (HTS) mulai melancarkan serangan pertama pada Rabu pekan lalu. Mereka merebut banyak kota dan desa di Provinsi Aleppo. Salah satu yang diduduki pasukan pemberontak adalah RS Universitas Aleppo.
Sebagai respons, jet-jet tempur Rusia melancarkan serangan terhadap rumah sakit tersebut. Berdasarkan perkiraan awal, sembilan orang tewas dan 10 lainnya luka dalam serangan tersebut.
Selain itu jet-jet tempur Rusia dan Suriah juga mengebom daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah, dekat dengan perbatasan Turki, pada Kamis. Tujuannya untuk memukul mundur para pemberontak.
Beberapa sumber lokal mengatakan kepada Anadolu,
pasukan Rusia, yang membantu rezim Bashar Al Assad sejak pecahnya perang saudara pada 2014, mengerahkan jet tempur Sukhoi Su-24.
Pertempuran pertama kali pecah pada 27 November di perdesaan sebelah barat Aleppo. Sejak itu kelompok bersenjata membuat kemajuan pesat dengan merebut banyak kota hingga menuju pusat kota. Sebagian besar kota direbut pada Sabtu kemarin.
Di antara kota penting yang direbut dari penguasaan pasukan pemerintah adalah Khan Shaykhun yakni pada Sabtu malam.
Sementara itu pasukan pemberontak sudah menguasai seluruh Provinsi Idlib.
Stasiun televisi Al Jazeera, mengutip keterangan sumber pemberontak, melaporkan mereka telah menguasai lebih dari 47 desa di beberapa kota sebelah barat Aleppo.
"Mereka telah menguasai perdesaan Aleppo Barat. Tentu saja, mereka dekat dengan pusat kota Aleppo. Faksi oposisi juga menguasai jalan raya M5, rute logistik dan transfer militer yang sangat penting" kata sumber tersebut.
Sementara itu jumlah korban tewas sejak perang terbaru ini pecah masih simpang siur. Sumber otoritas kesehatan Suriah menyebut, setidaknya empat orang tewas, termasuk dua mahasiswa Universitas Aleppo. Namun pasukan pemberontak mengungkap telah menewaskan puluhan tentara Assad.
Sementara itu pasukan pemerintah Suriah mengklaim mereka berhasil menangkis serangan besar-besaran terhadap kota itu.
"Pasukan kami terus menangkis serangan besar-besaran kelompok teroris bersenjata. Kami berhasil merebut kembali kendali atas posisi-posisi tertentu," bunyi pernyataan militer Suriah.
Pertempuran ini merupakan konflik paling intens di Suriah sejak 2020. Saat itu pasukan pemerintah merebut daerah yang sebelumnya dikuasai oleh pejuang.