Menag-Menteri Haji Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Ini 7 Poin yang Dibahas

Menag-Menteri Haji Saudi Bertemu di Masjidil Haram, Ini 7 Poin yang Dibahas

Terkini | okezone | Senin, 25 November 2024 - 16:18
share

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Keduanya membahas banyak hal terkait persiapan haji 1446 H/2025 M.

"Alhamdulillah kami melakukan pertemuan dengan Menteri Haji, dr Tawfiq Al Rabiah. Alhamdulillah kami diterima dengan baik di Masjidil Haram. Ternyata di Masjidil Haram itu ada tempat pertemuan yang sangat luar biasa," ujar Menag, melansir laman Kemenag, Senin (25/11/2024).

Nasaruddin menjelaskan,pertemuannya dengan Menteri Tawfiq berlangsung sangat akrab, lengkap dengan jamuan makan malam. Diskusi berlangsung cukup panjang, lebih dari satu jam.

"Kita membicarakan banyak hal, antara lain beliau meminta Kemenag RI untuk lebih siap menghadapi haji mendatang. Sebab, akan ada penyempurnaan-penyempurnaan," ujarnya.

Hadir dalam pertemuan terbatas ini, Kepala Badan Penyelenggara Haji Muchammad Irfan Yusuf, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Yusron Ambary, dan Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.

"Alhamdulillah kami juga sudah ada Badan Penyelenggara Haji yang memberikan bantuan yang sangat signifikan terhadap penyempurnaan pelaksanaan ibadah haji Indonesia," sambung Menag.

Ada 7 poin poin penting yang dibicarakan Menag RI dan Menhaj Saudi. Ketujuh poin tersebut sebagai berikut:

Pertama, Menag meminta agar jamaah haji Indonesia tidak menempati kawasan Mina Jadid. "Alhamdulillah itu diapresiasi," ucap Menag.

Kedua, Nasaruddin meminta penambahan jumlah petugas. Menurutnya, banyak jamaah Indonesia yang lanjut usia saat beribadah haji. Sehingga, perlu petugas yang memadai untuk memberikan pendampingan dan pelayanan, termasuk dari unsur dokter dan tenaga medis kesehatan.

"Jadi petugas haji kami mohon ditambah, minimal dipertahankan seperti haji tahun lalu dengan segala konsekuensinya karena kami perlu pelayan jamaah haji yang sudah banyak berumur," ucapnya.

"Tanggapan Menteri Haji akan mempertimbangkan mengingat kenyataannya seperti itu. Pemerintah Saudi menurut informasi akan mengurangi 50 dari total kuota petugas. Tapi malah justru kita minta ditambahkan dan itu akan dipertimbangkan dengan alasan alasan tadi. Mudah-mudahan berhasil perjuangan kita,' kata Nasaruddin.

Ketiga, Menag dan Menhaj berdiskusi tentang murur. Menag melihat Murur, jika diperbolehkan oleh fatwa MUI, akan lebih melancarkan pergerakan jamaah haji.

Keempat, diskusi tentang Dam. Menag menyampaikan, di Indonesia, ada kajian bahwa Dam boleh dilaksanakan di Indonesia. Artinya, kambing Dam dipotong di Indonesia, dan dagingnya didistribusikan ke warga Indonesia.

Topik Menarik