Sihir dalam Surat Al-Baqarah Ayat 102: Makna Al-Muradat, Orang-Orang Yahudi

Sihir dalam Surat Al-Baqarah Ayat 102: Makna Al-Muradat, Orang-Orang Yahudi

Terkini | sindonews | Kamis, 21 November 2024 - 14:11
share

DI dalam Al-Quran, tidak kurang dari 30 ayat yang berbicara mengenai sihir . Di antaranya terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 102. Allah SWT berfirman:

[arabOpen] [arabClose]

Wattabau ma tatlusy-syayatinu ala mulki sulaiman(a), wa ma kafara sulaimanu wa lakinnnasy-syayatina kafaru yuallimunan-nasas sihr(a), wa ma unzila alal-malakaini bibabila haruta wa marut(a), wa ma yuallimani min ahadin hatta yaqula innama nahnu fitnatun fala takfur, fayataallamuna minhuma ma yufarriquna bihi bainal-mar'i wa zaujih(i), wa ma hum bidarrina bihi min ahadin illa bi'iznillah(i), wa yataallamuna ma yadurruhum wa la yanfauhum, wa laqad alimu lamanisytarahu ma lahu fil-akhirati min khalaq(in), wa labi'sa ma syarau bihi anfusahum, lau kanu ya'lamun

Artinya : "Dan mereka mengikuti apa yang di : 102)

Makna Al-Muradat

Seperti yang diartikan oleh Ali Al-Shahbuni dalam kitabnya Rawai Al-Bayan Tafsir Ayat Al-Ahkam Min Al-Quran sebagai berikut: Mereka yang mengikuti di sini dhamir kepada kelompok, yakni orang-orang dari Ahli kitab, dan mereka itu adalah kaum Yahudi."

Makna itu identik dengan pendapat Abd. Al-Wahbah AlZuhaihy, dalam Tafsir Al-Munir:

"Dan mereka mengikuti arti mereka di sini adalah kembali pada Firman Allah SWT sebagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat). Melemparkan kitab Allah ke belakang (punggungnya) seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah).

Makna ini oleh Al-Zamahsyari diartikan, mereka yang diberi kitab Allah itu mengikuti yang di, ayat 31. dan arti Yakni: Sulaiman, jadi arti pada masa kerajaan Sulaiman.

Kata sihr: secara kebasaan berarti perbuatan ajaib yang dilakukan dengan pesona dan kekuatan gaib (guna-guna, mantra, atau jampi) yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti penangkal dan mencelakai orang.

Oleh karena itu, sihir bisa menimbulkan dampak beraneka ragam, seperti sakit, kematian, gairah syahwat, pesona dan keindahan yang menyesatkan.

Sedangkan secara istilahi (Trimonologi) sihir adalah suatu perbuatan tidak terlihat (samar) terbayang dalam wujud yang bukan sebenarnya dan berlangsung melalui pemutarbalikan dan tipuan.

Menurut Ibnu Qadamah, sihir terjadi akibat pengaruh roh jahat (setan, jin dan manusia) yang dijalankan pesihir melalui angin, dengan sarana yang bermacam-macam misalnya buhul, mantra, tulisan, rajah, patung, gambar-gambar dan lain-lain.

Dibuat sesuai perjanjian yang diinginkan. Misalnya sakit, cerai, dan bisa mengarah kepada kematian.

Adapun yang dimaksud sihir dalam ayat ini, menurut dugaan mereka adalah sihir yang pernah diajarkan kepada orang-orang Yahudi. Menurut keyakinan mereka ilmu sihir itu berasal dari dua malaikat di Negara Babil, yaitu Harut dan Marut, kemudian cerita ini ditolak oleh Al-Quran.

Seperti firman Allah SWT, yang artinya: "Dan kedua malaikat ini sebenarnya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, sesungguhnya kami hanya cobaan (bagian) sebab itu jangan kamu kafir."

Topik Menarik