Dialog Pariwisata Karanganyar, Parmin Sastro : Perlu Sinergi Wisata Alam dan Wisata Budaya
KARANGANYAR , iNewsMuria . id -Potensi alam dan potensi budaya di Kabupaten Karanganyar sangat besar. Namun sayang, kedua potensi itu belum digarap secara optimal untuk memajukan sektor pariwisata,terutama di sektor budaya.
Jika potensi alam dan potensi budaya itu disinergikan dan digarap secara maksimal, kata owner The Lawu Group Parmim Sastro Wiyono, maka akan mendatangkan banyak wisatawan. Contohnya adalah wisata di Bali yang sangat ramai kunjungan wisatanya, terutama wisatawan mancamegara.
"Saya kira pantai-pantai di Bali itu tidak beda dengan pantai di Gunung Kidul atau pantai pantai di daerah lain. Dan yang mendatangkan banyak wisatawannya bukanlah pantai atau wisata alamnya, tapi wisata budayanya atau atraksi budayanya," kata Parmin Sastro.
"Nah, seberapa jauh peran bupati dan wakil bupati untuk mensinergikan kedua potensi ini dalam rangka menarik wisatawan sebanyak mungkin ke Karanganyar. Terus terang, kalau hanya kami tidak sanggup. Harus pemerintah (daerah) yang melakukan, atau setidaknya pemerintah memberi stimulan,' kata Parmin Sastro.
Pernyataan dan pernyataan itu disampaikan Parmin Sastro kepada para calon Bupati dan Wakil Bupati dalam dialog pariwisata Karanganyar di pusat oleh-oleh Makutho Karanganyar, Selasa (18/11/2024).
Para asosiasi dan insan pariwisata Karanganyar yang dipandegani Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Karanganyar "terpaksa" mengundang para calon Bupati dan Wakil Bupati dalam dialog pariwisata.
Sebab, tidak ada sektor pariwisata dari visi misi atau program yang disampaikan masing-masing calon bupati dan wakil bupati. Padahal sektor pariwisata Karanganyar samgat potensial dan memberi sumbangan PAD (pendapatan asli daerah) cukup besar.
"Nah,dari dialog ini kami pingin tahu, apa yang menjadi program para calon bupati dan wakil bupati dalam rangka memajukan sektor pariwisata Karanganyar," kata ketua GIPI Karanganyar Achmad Rido, sekaligus ketua panitia dialog.
Selain sinergi antara wisata alam dan wisata budaya, banyak persoalan yang disampaikan dalam dialog yang dibuka Kepala Dinas Pariwisata Karanganya Hari Purnomo dan diikuti para pelaku bisnis pariwisata dan UMKM tersebut.
WIryawan, ketua Pokdarwis Kemuning Kecamatan Ngargoyoso mempertanyakan kebijakan Pemkab Karanganyar dalam pengelolaan wisata alam dan keberlanjutannya. Ia mencontohkan, ada pembabatan tanaman teh secara liar dengan alasan untuk kebutuhan pariwisata.
Menurut Wawan, penggundulan hutan / kebun teh itu justru kontra peoduktif karena bisa mengganggu ekosistem, mengakibatkan banjir dan longsor. "Dan ternyata setelah saya cek di Pemkab Karanganyar belum ada izinya," kata Wawan.
Masih minimnya promosi wisata dan akses ke destinasi wisata juga tidak luput dari pertanyaan. Menurut mereka, minimnya promosi membuat destinasi wisata belum banyak dikenal, padahal potensinya besar dan tidak kalah dibanding tempat lain.
"Tolong bapak-bapak, untuk akses menuju ke destinasi wisata di Karanganyar yang belum baik diperbaiki, yang belum ada dibangun agar wisatawan yang berwisata di Karanganyar merasa nyaman," kata salah satu peserta dialog.
Namun sayang, jawaban dari para calon bupati dan wakil bupati tidak cukup mengena dalam dialog pariwisata Karanganyar itu. Baik Ilyas Akbar Almadani dan Tri Haryadi maupun Rober Christanto dan Adhe Eliana lebih banyak mengulang program-programnya yang dikaitkan dengan sektor.
Calon bupati nomor urut satu Ilyas Akbar Almadani menjawab, untuk memandu wisatawan yang datang ke Karanganyar perlu dibuatkan agenda event. "Dengan agenda event, wisatawan akan tahu mau ke mana dan melakukan apa," kata calon bupati yang diusung Partai Golkar itu.
Sementara cabup nomor urut dua Rober Christanto lebih banyak menyototi infrastruktur jalan. "Nanti semua jalan di Karanganyar kita buat mulus, termasuk jalan menuju destinasi wisata. Sehingga jangan sampai ada lagi protes warga SELAMAT DATANG DI TEMPAT WISATA JEGLONGAN SEWU KARAMGANYAR," jawab Rober.(*)