Farhan Janji Prioritaskan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan
BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Muhammad Farhan, calon Wali Kota Bandung, menyatakan pentingnya kesejahteraan tenaga kesehatan (Nakes) sebagai garda terdepan dan pendukung utama berbagai program di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Salah satu kebutuhan masyarakat saat ini adalah adanya pelayanan kegawatdaruratan 24 jam, sedangkan jumlah Puskesmas dan Nakes yang layak untuk menjalankan layanan 24 jam saat ini masih sangat terbatas.
Farhan menginginkan adanya pelayanan pre-hospital yang bisa dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas, setidaknya kedepan ada minimal satu Puskesmas yang memiliki layanan IGD 24 jam di setiap kecamatan di Kota Bandung, agar masyarakat bisa mendapatkan penanganan yang cepat pada kondisi gawat darurat, seperti kecelakaan, serangan jantung dan sebagainya.
Dalam pemaparannya, Farhan menekankan bahwa layanan kesehatan yang berkualitas memerlukan Nakes yang kompeten, siap siaga dan didukung oleh kondisi kerja serta infrastruktur yang layak, dan apa bila perlu dilakukan penambahan personil Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan sekaligus peningkatan kesejahteraannya supaya bisa menjalankan program layanan IGD Puskesmas 24 Jam ini dengan cepat dan maksimal.
Lebih lanjut Farhan menjelaskan bahwa pelaksaan program ini nantinya dapat dibantu oleh Tim Public Safety Center (PSC) yang akan dibentuk di tiap-tiap kecamatan, agar screening, pelaporan dan penanganan kasus kegawatdaruratan bisa tertangani dengan segera, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 19 tahun 2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).
Saat ini, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung menunjukkan bahwa 7 Puskesmas sudah beroperasi 24 jam, hal ini tentu masih kurang bila melihat kebutuhan masyarakat. Disisi lain Farhan sadar bahwa beban kerja Nakes di Puskesmas saat ini begitu banyak, oleh karena itu jika dirinya terpilih menjadi Wali Kota, Farhan berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas layanan, jumlah SDM dan kesejahteraan Nakes, agar Puskesmas dapat memberikan layanan IGD 24 jam yang maksimal kepada masyarakat.
"Puskesmas 24 jam adalah langkah penting karena sakit tidak mengenal waktu terutama kondisi gawat darurat, dan hal ini hanya dapat tercapai jika para Nakes kita yang ada di Puskesmas bekerja dalam kondisi yang mendukung. Kesejahteraan mereka menjadi prioritas kami," tegas Farhan.
Selain itu, Farhan menargetkan peningkatan standar pada 20 Puskesmas lain agar setara dengan 60 Puskesmas lainnya di Bandung. "Program ini akan bertahap, sejalan dengan peningkatan fasilitas , jumlah tenaga kesehatan dan kesejahteraan tenaga kesehatan . Melalui program ini, kami harap pelayanan kesehatan bisa lebih merata di seluruh wilayah Bandung," ungkapnya.
Farhan juga menegaskan bahwa kehadiran ruang gawat darurat, jumlah SDM yang sesuai kebutuhan dan peralatan medis yang lebih baik di setiap Puskesmas akan menjadi prioritas. Langkah ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang mendukung pembangunan Rumah Sakit Tipe C baru di Bandung, guna memperkuat jaminan layanan kesehatan bagi warga. (*)