Ribuan Pendukung Padati Kampanye Akbar Farhan-Erwin di Lapangan Tegallega

Ribuan Pendukung Padati Kampanye Akbar Farhan-Erwin di Lapangan Tegallega

Terkini | bandungraya.inews.id | Minggu, 17 November 2024 - 11:10
share

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pasangan calon Muhammad Farhan-Erwin menggelar kampanye terbuka bertajuk UHA F3ST di Lapangan Tegallega, Kota Bandung, Sabtu (16/11/2024). Kegiatan tersebut dihadiri ribuan warga yang sudah memadati lokasi acara sejak pagi hari.

Terlihat para pendukung pasangan nomor urut 3 itu menggunakan pakaian petugas pertahanan sipil (hansip) yang merupakan ciri khas Farhan-Erwin. Selain itu, terdapat juga kader dan simpatisan partai politik pengusung serta sejumlah relawan dari berbagai unsur yang hadir dengan seragam masing-masing.

Ribuan pasang mata itu tertuju pada panggung berukuran besar yang merupakan pusat acara kampanye akbar. Sebanyak 300 musisi hadir memeriahkan acara.

Nama-nama besar seperti PAS band, Setia band, dan Dewi Gita hadir menampilkan kepiawaiannya untuk memeriahkan kampanye Farhan-Erwin. Tak hanya itu, musisi idola remaja seperti Ghea Youbi, Tiara Effendy, Kuburan Band, Pemuda Harapan Bangsa, Wachdach, hingga Timebomb unjuk gigi sebagai bentuk dukungannya terhadap pasangan yang bertekad membangun masyarakat bawah itu.

Acara yang dimulai pukul 06.30 itu dihadiri juga oleh pemuka agama kenamaan seperti Ust. Evie Effendie dan Ust. Erick Yusuf. Keseruan acara semakin terasa karena dipandu Joe P. Project, Mang Saswi, serta penyiar Elmi dan Wanda Urban.

Sebelum menuju lokasi kampanye, Farhan-Erwin menyempatkan melakukan konvoi bersama sejumlah pengendara sepeda motor dari kalangan disabilitas. Setibanya di lokasi, Farhan-Erwin langsung mengunjungi disambut dan dikerubuti para pendukungnya yang sudah menunggu untuk memberikan ucapan dukungan serta meminta foto bersama.

Dalam orasinya, Farhan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepadanya. Hal ini semakin menguatkan tekadnya untuk mengabdi kepada Kota Bandung jika terpilih menjadi wali kota.

Dia pun memastikan keinginannya untuk membangun masyarakat bawah sebagai langkah prioritasnya. Hal inipun menjadi alasan Farhan-Erwin yang memilih seragam hansip sebagai ciri khasnya termasuk untuk foto resmi di surat suara.

"UHA, unggal hajat aya (hadir di setiap kegiatan). Karena hakikatnya wali kota dan wakil wali kota harus hadir di setiap hajat hidup orang banyak," kata dia. Pemilihan tempat kampanye di Lapangan Tegallega pun sarat makna bagi Farhan.

Menurutnya, Lapangan Tegallega ini merupakan simbol perjuangan warga Kota Bandung. Ini terbukti dengan dibuatnya Monumen Bandung Lautan Api di lapang tersebut yang merupakan simbol perjuangan warga Bandung saat mengusir penjajah di masa kemerdekaan.

Tak hanya itu, Lapangan Tegallega pun memiliki banyak kenangan bagi Farhan yang tumbuh besar di kawasan Bandung selatan itu. "Saya dulu sering main di sini, sejak kecil. Sekolah saya, SD, SMP di dekat Tegallega," kata Farhan.

Farhan pun menyebut sejumlah program unggulannya jika terpilih menjadi wali kota. Dia memastikan akan memerhatikan masyarakat selama lima tahun kepemimpinannya bersama Erwin.

Beberapa program pun disebutkan untuk meningkatkan pendapatan warga, tingkat pendidikan, kesehatan, dan keadilan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, Farhan pun mengajak seluruh warga Kota Bandung untuk menggunakan hak pilih pada pilwalkot yang akan diselenggarakan pada 27 November mendatang.

"Bantu kami untuk membuktikan janji-janji. 27 november adalah hari yang sangat penting. Pemilih kita harus cerdas, pakai akal sehat," katanya.

Hal serupa disampaikan calon wakil wali kota, Erwin. Dia ingin Kota Bandung diisi orang warganya yang bahagia.

"Kota Bandung warganya harus bahagia," kata Erwin. Di akhir acara, Farhan menerima tongkat komando dari salah seorang pendukung dari kalangan disabilitas.

"Kami mendukung Kang Farhan dan Erwin. Sebagai warga Kota Bandung, saya mewakili teman-teman menitipkan agar Kota Bandung dijaga, dirawat, dan dimajukan kembali. Ada pulihan ribu kaum disabilitas, beri kesempatan mereka untuk berkarya. Mereka tak perlu dikasihani, tapi dihargai dan diberi kesempatan," ucap seorang bapak penyandang disabilitas. (*)

Topik Menarik