Teks Khutbah Jumat Hari Ini Bertajuk ‘Mari Selamatkan Diri dan Keluarga dari Bahaya Judi Online’
iNewsIndramayu.id Berikut adalah contoh teks khutbah Jumat dengan tajuk Mari Selamatkan Diri dan Keluarga dari Bahaya Judi Online dalam bahasa Arab dan terjemahan.
Bangsa Indonesia saat ini memang sedang dilanda kegelisahan dengan adanya praktik judul online yang semakin merebak.
Teks khutbah Jumat hari ini dengan tajuk Mari Selamatkan Diri dan Keluarga dari Bahaya Judi Online, akan menjadi asupan yang baik untuk kembali menyadarkan diri berapa bahayanya praktik judul Online.
Dilansir dari laman NU Online, berikut adalah teks khutbah Jumat hari ini yang dilengkapi dengan bahasa arab dan terjemahan.
Khutbah I
.
. :
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat di siang hari ini. Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Aamiiin ya Rabbal alamin.
Di hari Jumat yang penuh berkah ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan memotivasi diri untuk selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena hanya dengan ketakwaanlah kita dapat selamat menuju keharibaan-Nya kelak.
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Saat ini bangsa Indonesia sedang diresahkan dengan banyaknya praktik judi online yang menjangkiti sebagian masyarakat, terutama kaum muda-mudinya. Akses situs yang begitu mudah didapatkan, keinginan melipatgandakan uang secara instan, apalagi ditambah sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan mendorong banyak orang untuk melakukan judi lewat situs judi yang beredar di platform internet.
Terlebih beberapa oknum aparat yang seharusnya melindungi masyarakat dari bahayanya justru malah ikut melindungi situs judi online demi mendapatkan keuntungan duniawi.
Padahal dengan sangat tegas Allah melarang praktik judi dan sejenisnya serta menjadikannya termasuk perbuatan setan yang harus dijauhi. Allah taala berfirman:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. (Qs. Al-Maidah: 90).
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Pada ayat di atas, dengan tegas Allah melarang meminum minuman keras dan berjudi. Al-Quran membahasakannya dengan kata al-maysir, yang diambil dari kata yusrun, yang memiliki arti mudah. Dalam artian, al-maysir secara bahasa dapat diartikan cara mendapatkan harta dengan mudah dan instan. Allah menjadikan judi termasuk perbuatan setan yang mungkar dan memerintahkan untuk menjauhinya.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya Tafsir Al-Quranul Adzim juz 3 hal 160, menjelaskan bahwa ayat ini secara tegas melarang praktik judi dan meminum minuman keras. Allah menyebutkannya termasuk rijsun min amalis syaithan, perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan yang seharusnya ditinggalkan agar mendapatkan kebahagiaan.
Bahkan dalam ayat selanjutnya, Allah secara tegas menyebutkannya termasuk salah satu strategi setan untuk menjatuhkan dan menimbulkan perpecahan di antara umat manusia. Allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?. (Qs. Al-Maidah: 91)
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah swt,
Pada surat Al-Maidah ayat 91 di atas, Allah menjelaskan bahwa judi menjadi salah satu senjata setan dalam usahanya menggoda manusia. Judi memiliki banyak dampak negatif. Judi dapat menimbulkan permusuhan, persengketaan, kebencian antar sesama manusia.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada beberapa dampak negatif yang dihasilkan dari judi online, di antaranya adalah dapat mengganggu kesehatan mental pelaku hingga menimbulkan depresi.
Judi online juga dapat memperburuk kondisi finansial keluarga yang dapat berujung pada KDRT, memicu tindakan kriminal, serta dapat merusak hubungan dengan orang lain. Bahkan dapat meningkatkan risiko bunuh diri bagi pelaku.
Kita dapat menyaksikan bagaimana dampak negatif judi online yang melanda sebagian masyarakat. Banyak terjadi tindak kriminal, kekerasan rumah tangga hingga pembunuhan akibat terlilit hutang disebabkan judi online yang biasanya juga berujung pada pinjaman online atau pinjol.
Oleh karenanya, maka selayaknya bagi kita selaku umat Islam agar tetap waspada dan selalu menjaga diri kita serta keluarga kita dari judi online. Dengan cara terus memperhatikan anak-anak kita yang beranjak dewasa ketika bermain gadget, mengedukasinya dengan bahaya judi online dan transaksi-transaksi lainnya yang diharamkan oleh syariat Islam. Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6:
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahrim: 6)
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dalam Tafsirul Jalalain menjelaskan, maksud dari ayat ini ialah perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk menjaga dirinya dan keluarga dari api neraka dengan selalu taat kepada Allah.
Kapal Pengangkut Batubara Bikin Rugi Nelayan Palembang, YBH-SSB Beri Pendampingan Warga Keramasan
Dengan perantara taat kepada Allah, umat manusia akan selamat dari api neraka yang memiliki sumber bahan bakar berupa orang-orang kafir dan batu-batu yang menyala.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dijaga oleh Allah dengan kuasa-Nya, serta diberi kekuatan untuk selalu menjaga diri beserta keluarga dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syariat dan menjadikan kita semua termasuk hamba-Nya yang bertakwa. Amiin ya rabbal alamin
. Khutbah II . . . . . . . . . . .
Teks khutbah Jumat ini ditulis olehAlwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek dan Mahad Aly Jakarta.***