Terkenal Sebagai Lumbung Padi dan Kota Industri, Karawang Ternyata Punya Potensi Hasil Laut

Terkenal Sebagai Lumbung Padi dan Kota Industri, Karawang Ternyata Punya Potensi Hasil Laut

Terkini | karawang.inews.id | Selasa, 12 November 2024 - 15:40
share

KARAWANG, iNewskarawang.id - Terkenal sebagai kawasan industri dan hasil pertanian yang berlimpah, siapa sangka Kabupaten Karawang juga memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan hasil laut.

Dengan garis pantai sepanjang 84 kilometer, Kabupaten Karawang menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan dan komoditas laut bernilai tinggi, menjadikannya salah satu daerah yang menjanjikan di sektor perikanan tangkap.

Laut Karawang memiliki keragaman ekosistem yang mendukung kehidupan berbagai jenis ikan bernilai tinggi, seperti ikan kembung, kakap, tenggiri, dan cumi-cumi.

Selain itu, udang, rajungan, dan kepiting juga menjadi komoditas penting yang tak hanya diminati pasar lokal tetapi juga berpotensi besar untuk ekspor.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Karawang menunjukkan bahwa produksi hasil tangkapan laut mengalami peningkatan setiap tahunnya, membuktikan potensi besar sektor ini sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat pesisir.

Data Hasil Tangkap Perikanan di Karawang (2022-2024) :

Diungkapkan Kepala Bidang Tangkap Diskan Karawang, Mahmud, Pada tahun 2022, Hasil tangkap perikanan di Karawang mencapai 7.400 ton. Ditahun berikutnya, ditahun 2023 meningkat menjadi 7.488 ton.

"Kemudian, di 2024 jumlah hasil tangkapan perikanan di Karawang pada semester 1 tercatat sudah mencapai 3.752 ton," ungkap Mahmud, Selasa,(12/11/2024).

"Semua sumber data dari Validasi Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan," tambahnya.

Tren peningkatan ini menjadi indikasi bahwa perikanan di Karawang memiliki potensi yang terus berkembang, meskipun masih menghadapi berbagai kendala, seperti perubahan cuaca dan terbatasnya alat tangkap nelayan.

Bukan hanya hasil tangkapan, Kabupaten Karawang juga memiliki sejumlah hasil produksi garam yang hasilnya cukup baik.

"Ada 17 Kelompok Usaha Garam Rakyat saat ini yang tersebar di Cilamaya Wetan, Ciparage dan Cilamaya Kulon. Dengan hasil produksi mencapai 4.260,394 ton (Mei-September) produksi tidak setiap bulan, hanya musim panas," ujarnya.

Tantangan yang Dihadapi Nelayan Lokal

Di balik potensinya yang besar, sektor perikanan di Karawang masih menghadapi tantangan signifikan. Sebagian besar nelayan di wilayah ini masih bergantung pada alat tangkap tradisional dan kapal berukuran kecil, yang membatasi jangkauan penangkapan ikan.

Selain itu, perubahan cuaca yang tidak menentu akibat dampak iklim sering kali mengganggu musim penangkapan, yang berimbas pada fluktuasi hasil tangkap.

"Selain masalah teknis, fasilitas pengolahan dan distribusi hasil laut di Karawang juga masih terbatas. Minimnya fasilitas ini menyebabkan hasil tangkapan ikan langsung dijual dalam bentuk mentah tanpa ada nilai tambah, sehingga harga jualnya kurang kompetitif," jelas Mahmud.

Dikatakan Mahmud, Melihat besarnya potensi sektor ini, pemerintah Kabupaten Karawang melalui Diskan berusaha untuk meningkatkan kualitas peralatan tangkap nelayan.

"Sejak tahun 2022, program modernisasi alat tangkap mulai digalakkan melalui pemberian bantuan kapal motor dan alat tangkap yang lebih efisien kepada nelayan," kata Mahmud.

Bukan hanya itu, pemerintah juga sedang mengembangkan pusat pengolahan ikan terpadu yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil laut dan memperkuat daya saing produk perikanan Karawang di pasar nasional maupun internasional.

"Kemudian ditahun ini, kami juga bekerja sama dengan DKP Pemprov dan KKP Pusat, telah memulai langkah-langkah untuk menguatkan kapasitas nelayan melalui program sertifikasi dan pelatihan. Salah satunya kita fokus ke Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) dan pelatihan Basic Safety Training (BST), sesuai Permen KP Nomor 33 Tahun 2021," katanya.

Dijelaskannya Mahmud, BST dan SKN ini akan mengajarkan nelayan hal-hal penting seperti keselamatan kerja, pencegahan kebakaran, dan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan di laut. Dengan harapan, mereka (nelayan) bisa pergi dan pulang melaut dengan selamat.

"adanya pelatihan ini, nelayan diharapkan lebih siap menghadapi risiko, menjadikan laut sebagai ruang kerja yang lebih aman, serta keluarga dirumah pun tidak cemas," imbuhnya.

Langkah penting lainnya adalah pelatihan nelayan untuk menerapkan teknik perikanan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, ekosistem laut diharapkan tetap terjaga, sekaligus menjamin ketersediaan sumber daya laut untuk jangka panjang.

Pengembangan Wisata Bahari, Potensi Ekonom Alternatif

Selain sebagai daerah penghasil ikan, Karawang memiliki potensi untuk mengembangkan wisata bahari yang menarik. Wisata memancing, wisata edukasi terkait ekosistem laut, dan kegiatan snorkeling menjadi beberapa pilihan yang dapat menghidupkan perekonomian pesisir sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian laut.


Pemerintah daerah kini tengah merancang rencana pengembangan destinasi wisata bahari yang terintegrasi dengan budaya nelayan lokal, sehingga dapat memberikan pengalaman yang unik bagi para wisatawan.

"Kita ada berbagai wisata laut baru ata yang sudah dipercantik yakni Pasir Putih, Sedari dan masih banyak lagi. Dan tentunya kita menggandeng berbagai pihak untuk mengembangkan itu semua," kata Plt Kepala Diskan Karawang, Udin.

Masa Depan Perikanan Karawang yang Menjanjikan

Melalui modernisasi alat tangkap, pembangunan infrastruktur pengolahan, dan pengembangan wisata bahari, sektor perikanan di Kabupaten Karawang memiliki masa depan yang menjanjikan.

"Kolaborasi antara pemerintah, nelayan, dan masyarakat pesisir menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi besar ini," ujar Udin.

Dengan pertumbuhan hasil tangkap yang stabil dan dukungan pengembangan sektor perikanan, Karawang berpotensi menjadi salah satu pusat perikanan tangkap penting di Indonesia.

"Ke depan, sektor perikanan Karawang diharapkan tidak hanya menjadi penggerak ekonomi lokal tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, sekaligus menjadi model pengembangan perikanan yang berkelanjutan bagi daerah pesisir lainnya di Indonesia," tandasnya.

Topik Menarik