Bawaslu Sebut Sulsel Masuk Kategori Rawan Tinggi Pilkada 2024

Bawaslu Sebut Sulsel Masuk Kategori Rawan Tinggi Pilkada 2024

Terkini | inews | Jum'at, 8 November 2024 - 20:36
share

MAKASSAR, iNews.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut Sulawesi Selatan masuk daftar lima daerah paling rawan pada Pilkada 2024. Selain Sulsel, ada empat daerah lainnya yang masuk kategori rawan tinggi yakni, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lima daerah lainnya yang masuk dalam 10 terawan Pilkada yakni, Kalimantan Barat (Kalbar), Sumatera Utara (Sumut), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku Utara (Malut) dan Papua Barat Daya.

"Ada beberapa daerah yang masuk potensi rawan tinggi di Pilkada Serentak 2024, salah satunya Sulsel," kata Tenaga Ahli Bawaslu, Apriyanti Marwah dalam konsolidasi media di Makassar, Jumat (8/11/2024).

Apriyanti mengatakan, melihat kondisi itu Bawaslu membutuhkan kerja sama media untuk memitigasi potensi kerawanan di Pilkada Serentak, salah satunya dengan menggelar konsolidasi media di Makassar.

"Kita datang ke sini untuk konsolidasi media, karena Bawaslu RI punya mandat untuk bekerja sama dengan media, dalam melaksanakan Pengawasan Pemilihan apalagi di Sulsel ini masuk dalam potensi kerawanan yang tinggi dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024," ungkapnya.

Dia menyebutkan, Bawaslu punya spirit untuk menginformasikan informasi yang cepat, akurat, dan kredibel dalam menginformasikan permasalahan pemilihan kepada untuk membangun demokrasi di negeri ini.

Anggota Bawaslu Sulsel, Alamsyah tidak menampik Sulsel masuk kategori daerah yang rawan di Pilkada 2024.

"Kerawanan itu terjadi disebabkan netralitas ASN, politik uang, dan keamanan. Tapi Bawaslu berharap dapat meminimalisir dampaknya agar tidak semakin besar," katanya.

Karena itu, Alamsyah mengaku membutuhkan kolaborasi dengan media dalam melakukan pengawasan, agar tercipta pilkada yang jujur, aman dan damai.

Dia pun menyebut ada beberapa kasus di Sulael namun penyelesaian belum maksimal, karena membutuhkan kerja sama media.

Topik Menarik