Berisiko Tinggi, Gembong Narkoba Kampung Puntun Dipindahkan ke Nusakambangan
PALANGKA RAYA, iNews.id Salihin alias Saleh, gembong narkoba yang terkenal di Kampung Puntun, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dipindahkan dari Lapas Kelas IIA Palangka Raya ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Jawa Tengah. Pemindahan ini dilakukan karena Saleh dinilai sebagai narapidana berisiko tinggi.
Saleh, yang divonis tujuh tahun penjara atas kepemilikan lebih dari 200 gram sabu pada 2022 dan sempat menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) selama dua tahun, dinilai perlu ditempatkan di lapas dengan pengamanan super ketat, seperti Nusakambangan.
Keputusan pemindahan tersebut diambil setelah dilakukan asesmen terhadap perilaku dan potensi ancaman yang dapat dilakukan oleh Saleh selama menjalani masa hukuman.
Proses pemindahan Saleh dilakukan dengan pengawalan ketat oleh sejumlah aparat gabungan Brimob Polda Kalteng, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Hukum Kalteng.
Selain Saleh, seorang terpidana narkoba lainnya bernama Narudi yang juga terlibat dalam kasus pengendalian narkoba dari dalam Lapas Kasongan, Kalteng turut dipindahkan ke Nusakambangan.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum Kalteng, Tri Saptono menjelaskan, pemindahan kedua narapidana ini bertujuan untuk meminimalkan risiko gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas serta mencegah terjadinya tindak pidana lainnya.
"Karena risikonya tinggi maka kita pindahkan ke Nusakambangan," ujar Tri.
Saleh ditangkap oleh BNN Pusat di rumahnya di Kampung Puntun pada September 2024. Saat penangkapan, Saleh berusaha melarikan diri dan terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan peringatan.
Hasil penggeledahan, ditemukan sejumlah barang bukti seperti senjata tajam, ponsel, paket narkoba, alat hisap sabu dan uang tunai hampir satu miliar rupiah yang diduga hasil penjualan narkoba.
Kepala BNNP Kalteng, Brigjen Pol Joko Setiono mengungkapkan, masih mendalami terkait dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh Saleh. BNN, kata dia juga akan menyita aset-aset mewah milik Saleh yang diduga diperoleh dari hasil penjualan narkoba.
"Ini masih proses penyidikan," katanya.