Tarian Daerah Warnai Wisuda Unilak ke-69, Tunjukkan Komitmen Kampus Multikultural
PEKANBARU,iNewsPekanbaru.id - Ragam budaya dari berbagai daerah di Indonesia menyemarakkan wisuda Universitas Lancang Kuning (Unilak) Program Sarjana ke-69 dan Pascasarjana ke-19 yang berlangsung selama dua hari, 16-17 Oktober.
Sebanyak 1.005 wisudawan meraih gelar sarjana dalam acara yang unik dan berkesan ini. Salah satu hal menarik yang membedakan wisuda Unilak dari kampus lain adalah sajian tradisi dan tarian adat budaya Indonesia. Di antaranya, tarian Jawa, tor-tor, pencak silat, tari piring, serta Randai Kuansing yang ditampilkan pada hari kedua. Acara juga dilengkapi dengan tepuk tawar yang diberikan kepada para wisudawan sebagai simbol doa dan harapan.
Para orang tua dan wisudawan tampak terpesona dengan pelaksanaan acara ini. Korinah, orang tua dari salah satu wisudawan, mengungkapkan, “Hari ini adalah hari bahagia. Kebahagiaan kami berlipat ganda karena wisuda Unilak tidak terasa kaku. Saya ikut menari tor-tor; meskipun kami berasal dari suku Jawa, kami bisa mengenal dan menikmati budaya dari daerah lain.”
Aliva, salah seorang wisudawati, menambahkan, “Menghadiri wisuda Unilak seperti berada di kampung sendiri. Rasa kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa. Hiburan yang kami nikmati juga membuat acara ini semakin istimewa. Proses wisudanya tidak kaku, dan saya bangga bisa berfoto bersama Dekan.”
Saat tarian tor-tor digelar, suasana semakin meriah dengan orang tua, rektor, dan wisudawan yang berbaur dan menari bersama. Bahkan, Rektor Unilak, Prof. Dr. Junaidi, turut serta dalam tarian bersama para orang tua dan wisudawan, menunjukkan semangat kebersamaan yang kental.
Dalam sambutannya, Prof. Junaidi mengawali dengan pantun: “Kolak bukan sembarang kolak, kolak santan pisang berangan, selamat datang di wisuda Unilak, sukses bersama di masa depan.” Ia menyampaikan bahwa wisuda kali ini dirancang sebagai momentum untuk bergembira dan merayakan keberagaman budaya yang ada di Unilak.
“Unilak berkomitmen untuk menjadi kampus multikultural, di mana beragam budaya, etnis, dan agama dapat bersatu dalam menuntut ilmu,” tegasnya. “Kami ingin menghargai keberagaman ini, sehingga lahir tagline baru bagi kampus kami: Kampus Multikultural.”
Prof. Junaidi juga menambahkan, Unilak memiliki ratusan ribu pohon, danau, serta flora dan fauna yang dapat dinikmati di kampus. “Kami berkomitmen untuk mengurangi penggunaan botol plastik. Sejak beberapa bulan lalu, kami telah menghapus penggunaan botol plastik. Dosen, karyawan, dan mahasiswa kini menggunakan tumbler sebagai wujud kepedulian lingkungan,” jelasnya.
Wisuda kali ini juga mengedepankan pelayanan yang bersahabat, di mana para wisudawan langsung menerima ijazah pada hari wisuda. “Kami juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa disabilitas dengan layanan khusus, termasuk beasiswa hingga mereka tamat,” tambahnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Riau, Rahman Hadi, yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Arden Simeru, mengucapkan selamat kepada para wisudawan. “Atas nama Pemerintah Provinsi Riau, kami menyampaikan selamat kepada para wisudawan yang telah berhasil meraih gelar sarjana di Unilak,” katanya.
Arden juga menyampaikan bahwa Pemprov Riau senantiasa mendukung berbagai perguruan tinggi untuk meningkatkan peran dan kontribusi dalam pembangunan pendidikan di Provinsi Riau. “Generasi yang cerdas, baik secara intelektual, emosional, maupun spiritual, sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan persaingan,” imbuhnya.
Pada tahun 2024, Pemprov Riau berencana menyalurkan bantuan beasiswa prestasi dan bidikmisi bagi 7.780 mahasiswa kurang mampu, dengan anggaran mencapai Rp97 miliar lebih.
“Ini adalah bentuk komitmen Pemprov Riau agar sumber daya manusia Riau mumpuni dan handal,” tutup Arden.