Agustin dan Iswar Sowan Ketua MUI Jateng, Kiai Darodji: Allah Akan Menolong Pemerintah yang Adil
Semarang, iNewsSoloraya.id – Calon Wali Kota Semarang Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti dan Calon Wakil Wali Kota Ir. Iswar Aminuddin, MT sowan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi.
Pertemuan yang gayeng dan penuh keakraban berlangsung di kediaman Kiai Darodji di Wismasari Utara, Ngalian Semarang.
Kiai Darodji didampingi Wakil Ketua MUI Jateng Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah, Mangkang Kulon Semarang, Ketua MUI Kota Semarang Prof Dr KH Erfan Soebahar dan Sekretaris MUI Jawa Tengah H Agus Fathuddin Yusuf.
Agustin menjelaskan, kedatanganya dalam rangka memohon doa restu dan wejangan dari para sesepuh Kota Semarang untuk maju sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang. Pada kesempatan itu Agustin juga menyampaikan program-program bila terpilih sebagai pemimpin Kota Semarang. Terutama menyangkut Pembangunan mental spiritual yang besinggungan dengan Majelis Ulama Indonesia.
Agustin yang alumni S2 MM Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu mengakui dirinya nonmuslim. Namun dia didampingi calon Wali Kota Iswar Aminuddin yang kader Nahdlatul Ulama (NU) dan mantan Sekretaris Daerah yang berpuluh-puluh mengabdi di birokrasi Pemerintah Kota Semarang.
"Belakangan isu agama dan SARA menjadi alat propaganda terutama di Pilkada Kota Semarang,’’ ujar Doktor alumnus Pascasarjana Undip itu.
Allah Menolong Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi mengatakan tidak membuang energi untuk menanggapi hoaks, provokasi SARA, ujaran kebencian, fitnah dan lain-lain.
"Fokus saja pada proses pencalonan Wali Kota Semarang. Perbanyak silaturahmi, sowani tokoh-tokoh yang diperkirakan bisa membantu dan meringankan tugas," kata Kiai Darodji.
Menanggapi munculnya isu agama, Kiai Darodji mengutip pendapat Syaihul Islam Ibnu Taimiyah, Allah akan menolong pemimpin negara yang adil walaupun nonmuslim. Sebaliknya Allah tidak akan menolong pemimpin negara yang dzolim Waupun muslim.
Hal itu juga dibenarkan Kiai Ahmad Hadlor Ihsan dan Prof KH Erfan Soebahar yang duduk di sampingnya.
Bahkan Imam Al Mawardi juga membolehkan kaum Muslimin untuk memilih atau mengangkat non-Muslim menjadi kepala daerah atau pejabat di bawah kepala negara/Imam. Sepenuhnya sah dalam ajaran dan tradisi Islam bagi kaum Muslimin untuk memilih non-Muslim untuk menduduki jabatan kepala daerah.
Dia menyarankan agar Agustin dan Iswar menyampaikan programnya kepada masyarakat Kota Semarang dengan jelas apa yang akan dikerjakan bila kelak memimpin Kota Semarang.
Silaturahmi diakhiri dengan doa yang dipimpin KH Daroji.