PLN Gelar EV Conversion Race 2024, Dorong Konversi Kendaraan Ramah Lingkungan

PLN Gelar EV Conversion Race 2024, Dorong Konversi Kendaraan Ramah Lingkungan

Terkini | inews | Selasa, 15 Oktober 2024 - 22:05
share

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuat terobosan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menggelar PLN EV Conversion Race 2024. Ajang balap motor listrik tersebut dihelat sebagai upaya PLN mendorong program konversi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) menjadi kendaraan elektrik berbasis baterai (KLBB) yang diusung pemerintah. 

PLN EV Conversion Race 2024 seri pertama digelar di Sirkuit Sentul Karting, Bogor, Jawa Barat, pada 22 September 2024. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam proses transisi menuju Indonesia bebas polusi melalui kendaraan ramah lingkungan.

PLN EV Conversion Race 2024 diselenggarakan dalam tiga kategori, yaitu Individual EV Race diramaikan 24 pembalap; EV Endurance Race 34 pembalap; dan Live Conversion Competition diikuti 20 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

"PLN EV Conversion Race 2024 adalah kombinasi acara dalam upaya meningkatkan ketahanan energi dan menurunkan emisi. Dengan menggunakan motor listrik, emisi karbon diharapkan bisa berkurang," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

Direktur Ritel dan Niaga PLN Edi Srimulyanti mengungkapkan PLN berkomitmen mendukung pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE). Salah satunya melalui dukungan penyelenggaraan balap motor listrik PLN EV Conversion Race 2024.

"Sesuai dengan visi pemerintah ke depan yang ingin mencapai Net Zero Emission, tentunya PLN EV Conversion Race 2024 menjadi salah satu bagian bagaimana mengurangi energi fosil menuju pada energi bersih atau EBT (energi baru terbarukan), itu yang akan dituju," kata Edi Srimulyanti.

PLN EV Conversion Race 2024 diikuti sejumlah pembalap nasional. Mereka berkompetisi menunjukkan kemampuan menunggangi motor listrik konversi dari sembilan perusahaan, instansi dan bengkel konversim, yaitu BBSP KEBTKE KESDM, Braja Elektrik, Dharma Group, Hardy Motor, Mitra Metal Perkasa, Kems Brother, Dan's Motor, Merry Racing, serta Rms Project.

Dalam ajang ini, Hardy Motor, bengkel motor listrik konversi asal Bandung, Jawa Barat, menurunkan dua rider, yaitu Reza Reinaldi dan Aurellia Anjanie. Pada kategori Individual Race, Reza Reinaldi berhasil merebut podium kedua. Sementara di kategori Endurance Reza Reinaldi berpasangan dengan Aurellia Anjanie meraih posisi keempat. 

Founder Hardy Motor, Kendrick Hardy menyambut baik ajang PLN EV Conversion Race 2024. Dia menilai event ini menjadi wadah mengenalkan konversi motor Listrik kepada masyarakat luas.  

"Race ini menjadi wadah bagi para pelaku industri bengkel motor listrik konversi berkompetisi sekaligus memperkenalkan kendaraan bebas emisi kepada masyarakat. Sebagai ajang EV Race pertama di Indonesia bahkan di dunia, tentu saja kami ingin menjadi bagian dari perintis dan menorehkan sejarah dalam event ini," ujar Kendrick. 

"Selain itu, bagi kami selaku bengkel motor listrik konversi, acara ini sebagai ajang untuk menguji kualitas dan ketahanan sepeda motor listrik konversi hasil penelitian dan pengembangan Hardy Motor," katanya.

Kendrick berharap ajang balap EV ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang motor listrik tetapi juga keberadaan motor listrik konversi yang dapat dipertimbangkan saat transisi dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Electric Vehicle (EV). 

“Dengan pengerjaan yang baik serta setting yang akurat, motor listrik konversi dapat menyamai kinerja motor listrik baru dengan biaya yang lebih terjangkau. Dengan layanan pelanggan dan purnajual yang baik, tentu motor listrik konversi di Hardy Motor dapat menjadi pilihan menarik bagi masyarakat,” ujar Kendrick.

PLN EV Conversion Race 2024 seri kedua akan digelar pada 13 Oktober 2024. Menjelang event tersebut, Manager Hardy Motor Racing Team, Soegeng mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan sebaik mungkin mulai dari ketahanan motor listrik, koordinasi dengan mekanik, serta rider. 

"Rider perlu diasah kemampuannya agar bisa menyatu dengan motor dan lintasan yang akan diikuti guna mendapatkan hasil terbaik. Apalagi tim lain juga mempersiapkan dengan matang race kedua nanti," katanya.

Topik Menarik