Santri Digitalpreneur Indonesia 2024, Ciptakan Santri Modern yang Mampu Kuasai Keterampilan Ekonomi
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Program Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 harus dapat mencetak dan menciptakan santri modern yang menjunjung tinggi akhlakul karimah. Selain itu, juga mampu beradaptasi dan menguasai keterampilan ekonomi kreatif digital. Sehingga santri-santri semakin berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya. Karena program ini merupakan terobosan dan solusi dari ekonomi baru Indonesia yang berbasis ekonomi kreatif.
Demikianlah dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Malam Puncak dan Demoday Santri Digitalpreneur Indoensia 2024, di Jakarta, Senin (14/10/2024) malam.
Dia menjelaskan, diharapkan program yang mengangkat tema “Generasi Kreatif Berdaya Saing”, dapat melatih kreatifitas para santri guna menghadapi dunia digital yang semakin berkembang. Untuk itu, program ini harus mampu memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital.
“Dari pelatihan ini, kita harapkan santri-santri ini bisa menjadi pelaku ekonomi kreatif digital yang andal dan mampu menciptakan peluang usaha atau lapangan kerja. Karena program ini merupakan wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi muda dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, program yang sudah digelar tahun ke-4 ini diikuti oleh 10 Pondok Pesantren di 10 kota di Indonesia. Yaitu, Lombok Barat, Balikpapan, Sukabumi, Gorontalo, Gresik, Yogyakarta, Malang, Jakarta Timur, Tangerang dan Banyuwangi. Dengan masing-masing kota, terdapat 10 kelompok peserta yang kemudian terpilih 1 kelompok terbaik untuk mewakili kota tersebut ke Jakarta.
“Dalam acara ini, 10 kelompok terbaik dari masing-masing kota, akan menayangkan video hasil karyanya juga mempresentasikan video serta hasil yang mereka produksi. Sehingga ei masa depan, para santri dapat menjadi produsen informasi dan literasi, serta penggerak konten dan produk berkualitas yang bernilai Islami,” imbuhnya.