Wisata Negeri Atas Angin Bojonegoro Butuh Perhatian, Sejumlah Fasilitas Terbengkalai

Wisata Negeri Atas Angin Bojonegoro Butuh Perhatian, Sejumlah Fasilitas Terbengkalai

Terkini | bojonegoro.inews.id | Minggu, 13 Oktober 2024 - 13:30
share

BOJONEGORO, iNews.id - Wisata Negeri Atas Angin di Desa Deling, Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro, disebut menjadi salah satu destinasi wisata favorit di wilayah Bojonegoro selatan.

Namun sayang, lokasi wisata yang menyuguhkan pemandangan alam di atas bukit ini kondisinya terlihat kurang terawat.

Saat berkunjung ke lokasi tersebut pada sabtu 12 oktober 2024 sekitar pukul 10.00 wib, tim dari iNews Bojonegoro juga sendirian, tak ada pengunjung lain, padahal saat itu akhir pekan.

Saat memasuki lokasi wisata ditarik biaya sebesar Rp 5 ribu per orang, serta parkir mobil juga Rp 5 ribu, namun tidak diberikan karcis.

Sejumlah fasilitas terlihat mulai rusak, seperti gazebo di akses menuju atas bukit. Selain itu, sejumlah wahana permainan anak di bawah pohon juga tak terawat, beberapa diantaranya juga sudah tak bisa digunakan lagi.

"Toilet di lokasi kondisinya juga tak bisa digunakan, sepertinya sudah lama tak terisi air, kotor sekali," keluh Siti, saah satu pengunjung, sabtu (12/10/24).


Toilet di lokasi wisata Negeri Atas Angin tak bisa dipakai. (Foto: Arika Hutama / iNews Bojonegoro)

Perempuan asal Balen ini, menyayangkan kondisi fasilitas di lokasi wisata Negeri Atas Angin, terutama ketersediaan toilet karena itu merupakan kebutuhan dasar wisatawan.

"Sayang, padahal viewnya bagus sekali, tapi mungkin disini udaranya kurang dingin, kalau siang panas," tambahnya.

Menurut Budi satu satunya pedagang di Komplek Negeri Atas Angin mengatakan, jika pengunjung memang tidak seramai dulu, bahkan semua warung atau pedagang di sekitar lokasi saat ini tutup.

"Ada pengunjung pas momen liburan saja, atau hari sabtu dan minggu, itupun sedikit, bahkan kalau hari biasa tak ada satupun wisatawan," ungkap pria yang sudah berusia lanjut ini.


Beberapa wahana permainan anak kurang terawat, ada yang rusak. (Foto: Arika Hutama / iNews Bojonegoro).

Sepinya pengunjung berlangsung sejak beberapa tahun terahir, terutama setelah kepala dan sekdes desa setempat terjetat kasus hukum.

"Dulu waktu dikelola pak lurah Didik masih ramai, setelah itu sepertinya kurang diperhatikan," tambahnya.

Padahal sesuai data di Laman LPSE Pemkab Bojonegoro, pemerintah telah menggelontorkan anggaran ratusan juta melalui APBD sejak tahun 2017.

Anggaran tersebut diperuntukan untuk membangun sarana dan prasarana, penunjang wisata Negeri Atas Angin ini.

Topik Menarik